Sunda Wiwitan: Kepercayaan Lokal di Tanah Pasundan


Sunda Wiwitan pada hakikatnya ialah wujud kepercayaan atau agama asli yang berkembang di tanah Pasundan. Serupa dengan agama lokal lainnya yang berakar kuat pada tradisi leluhur, pandangan dunia, serta praktik ritual yang diikuti oleh komunitas tertentu. Dalam sistem kepercayaannya, masyarakat memiliki kepercayaan atas adanya suatu kekuasaan tertinggi yang dikenal dengan nama Sang Hyang Kersa atau Gusti Sikang Sawiji-Wiji (Tuhan Yang Maha Esa atau Yang Tunggal).

Menurut kepercayaan masyarakat Sunda, Sang Hyang Kersa berkedudukan di sebuah tempat yang tinggi dan megah bernama Bhuana Agung atau Buana Nyungcung. Sistem kepercayaan ini juga meliputi setidaknya tiga lapisan kosmologis dunia: Buana Agung, tempat tinggal Gusti Sikang Sawiji-Wiji; Panca Tengah, tempat tinggal manusia dan hewan; dan Buana Larang, tempat bersemayamnya roh-roh jahat.

Sementara itu, Sunda Wiwitan juga mempunyai konsep peran manusia yang dianut oleh masyarakat Sunda dikenal dengan Tri Tangtu. Dalam konsep Tri Tangtu mengarah pada pandangan keseimbangan yang menjunjung tinggi dunia dan dilambangkan dengan Raja sebagai sumber kekuasaan, Rama sebagai sumber ucapan jujur, dan Resi sebagai sumber niat baik.

Dasar dari kepercayaan Sunda Wiwitan bersumber pada Kerajaan Padjajaran yang lambat laun meredup seiring berjalannya waktu. Namun kemudian berkembang menjadi beberapa bentuk yang masing-masing mempunyai ciri sejarah tersendiri, salah satunya ialah komunitas Agama Djawa Sunda (ADS) di Cigugur, Kuningan, Jawa Barat.

 

 

Sumber: Umam on Gramedia Blog


0 Komentar :

    Belum ada komentar.