Ahli Qiraat dari Garut : Syaikh Muhammad Siraj
Muhammad Siraj Ibn Muhammad Garut al-Jawiy al- Makkiy merupakan putra dari Syaikh Muhammad Garut yang juga merupakan seorang ulama besar Sunda yang mengajar di Mekah. Dikutip dari buku Mekka in The Latter Part of The 19th karya Snouck Hurgronje menyebutkan bahwa orang-orang Sunda merupakan salah satu kelompok dari Hindia Belanda yang menetap di Mekah di akhir abad 19. Salah satunya adalah Syaikh Muhammad Garut,pada akhir abad 19 ia menetap di Mekah untuk mempelahari ilmu agama islam.
Muhammad Siraj lahir di Mekah pada 1896 dan kemudian ia kembali ke Garut dan dibesarkan di Garut. Ketika di Garut ia mulai mendalami ilmu agama islam kepada para intelektual haramain seperti ilmu tafsir al-quran pada Syaikh Umar Bajunaid, mempelajari ilmu fikih pada Syaikh Muhammad Sa’id Yamani, mempelajari tauhid dengan Syaikh Ma’mun dan belajar ilmu saraf dari Syaikh Huasin Abdul Ghani.
Setelah belajar di Garut dan juga diseluruh wilayah Priangan Muhammad Siraj memutuskan untuk kembali ke Mekah pada tahun 1927. Tujuan Muhammad Siraj kembali ke Mekah ialah untuk berguru kepada para guru dan ulama di Masjid al-haram. Di Masjid al-Haram ia mempelajari kitab Hadits Shahih Bukhori dan berguru pada Syaikh Umar Ibn Hamdan dan kemudian mulai mempelajari ilmu qiraat yakni ilmu mengenai ragam cara membaca al-quran dan berguru pada Syaikh Muqri Ahmad.
Muhammad Siraj kemudian lebih menekuni bidang Qiraat al-quran dan kemudian mendapatkan lisensi untuk mengajar ilmu qiraah di Masjid al-Haram di rumahnya yang terletak di Distrik Al-Qasyasyiyyah. Sebagai seorang ahli qiraat bacaan tilawah Muhammad Siraj hingga saat ini masih disiarkan di radio-radio Arab Saudi dengan ciri khas-nya yang menggunakan lagam tilawah Makkiyah. Sebagai seorang guru ia menulis sebuah buku tentang ilmu tajwid yang berjudul Tamrin al-Mubtadi.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.