Asal Usul Gunung Gelap Garut


[Illustration : Picjumbo.com]

Gunung Gelap terletak di Kecamatan CIsompet ini terkenal dengan cerita-cerita seramnya yang sudah sangat terkenal. Gunung Gelap memiliki suasana yang gelap, lembap dan menyeramkan. Dikelilingi pohon-pohon tua dan batu tua-tua semakin meningkatkan kesan bahwa Gunung Gelap merupakan rumah bagi para dedemit dan juga Begal. Saking terkenalnya Gunung Gelap sebagai tempat yang menyeramkan sebagian besar orang tidak berani melewati kawasan Gunung Gelap sendirian.

Keseraman Gunung Gelap ini diawali dengan sebuah kisah seorang jawara yang berasal dari Pameungpeuk. Jawara tersebut sangatlah kuat, sakti dan memiliki ilmu tingkat tinggi. Di daerahnnya tidak ada yang bisa menyentuhnya sedikit-pun. Oleh karena itu, ia pergi berkelana untuk mencari lawan yang sepadan dengan dirinya. Tujuannya sederhana, ia ingin bertemu dengan lawan yang seimbang kekuatannya sehingga dapat mengasah segala kekuatannya.

Sang Jawara tersebut mendengar bahwa di Cisompet terdapat seorang Jawara yang kuat dan juga berilmu tinggi seperti dirinya, sehingga Sang jawara Pameungpeuk pergi ke Cisompet untuk adu kekuatan dengan jawara di sana. Sesampainya di Cisompet Sang Jawara Pameungpeuk bertemu dengan Sang Jawara Cisompet dan berkata “ Apakah engkau Jawara Cisompet yang terkenal itu? Jangan sebut dirimu sebagai Sang Jawara kalau tidak bisa mengalahkanku,” ucapnya sambil membuka pertarungan dengan melayangkan serangan.

Sang Jawara Cisompet tidak menjawab dan terus menghindari serangan yang diberikan oleh lawannya. Sang Jawara mengiyakan ajakan bertarung dari Jawara Pameungpeuk. Sang Jawara Cisompet mau bertarung di tempat yang jauh dari pemukiman warga sehingga mereka tidak merusak lingkungan warga sekitar atau bahkan sampai meyakiti warga sekitar. Akhirnya sang Jawara Cisompet mengajakan Jawara Pameungpeuk untuk bertarung di sebuah gunung yang jauh dari tempat Jawara Cisompet.

Sesampainya di gunung kedua jawara ini langsung betarung, Sang Jawara Cisompet yang selalu menangkis serangan dari Jawara Pameungpeuk tadi mulai melawan. Ini bukan pertarungan biasa, ini pertarungan dua jawara sakti berilmu tinggi nan kuat. Ketika kedua jawara ini bertarung kilat dan gemuruh memenuhi langit dan menggegerkan warga Cisompet karena kilat dan guruh ini terdengar sampai ke wilayah Cisompet.

Langit mulai mendung dan hujan deraspun mengguyur para jawara yang sedang bertarung tersebut. Turunnya hujan tidak menghentikan kedua jawara tersebut, kedua jawara tersebut semakin kuat melawan satu sama lain dan kekuatan yang dikeluarkan semakin besar.

Hujan-pun semakin besar dan menjadi badai disertai angin dan petir. Bagi warga desa Cisompet dibawah sana Gunung tempat Sang Jawara bertarung terlihat menyeramkan. Gunung tersebut dipenuhi kilatan cahaya dan petir serta mengeluarkan suara gemuruh yang menyeramkan sehingga para warga-pun merasa ketakutan. Kejadian ini terus berlangsung hingga tengah malam hari.

Keesokan harinya keadaan mulai membaik, hujan reda dan kilatan cahaya sudah berhenti. Seorang warga membernaikan diri untuk pergi ke atas gunung tersebut untuk melihat apa yang sebenernya terjadi. Ketika ia sampai di gunung dia tidak menemukan apapun dan siapapun, tiada jejak seperti jejak tersambar petir, kerusakan tempat ataupun hal-hal aneh lainnya.

Para warga pun tidak melihat kedua jawara tersebut turun dari gunung. Masyarakat di sekitar sana meyakini bahwa hingga saat ini kedua jawara tersebut masih sering bertarung. Jika terjadi hujan dan badai dikawasan Cisompet warga meyakini pada saat itulah kedua jawara sedang melanjutkan pertarungannya. 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka