Bancakan atau Ucing Bancak, Salah Satu Permainan Tradisional Seperti Ucing Sumput


Bancakan adalah permainan tradisional (kaulinan baheula) untuk anak-anak di Jawa Barat yang berbentuk petak umpet atau dalam bahasa Sunda disebut Ucing sumput, dengan menggunakan batu dan genteng yang disusun bertumpuk tergantung jumlah pemainnya, keduanya ditempatkan di dalam dua lingkaran bersebelahan.

Sebelum permainan dimulai, peserta akan melakukan pengundian untuk menentukan siapa yang akan menjadi kucing atau bagian jaganya. Pengundian dapat dilakukan dengan dua cara, pertama dengan hompimpa atau suit. Kedua, dengan cara melemparkan genteng masing-masing dengan jarak tertentu di dalam lingkaran permainan, maka yang kalah harus menjadi petugas penjaga atau kucing (ucing).

Ucing bertugas menyusun genteng tersebut menjadi tumpukan seperti benteng sementara para pemain bersembunyi, kemudian setelah susunan genteng sudah berdiri dengan sempurna, Ucing mulai mempertahankan susunan genteng tersebut agar tidak terjatuh saat mencari para pemain yang bersembunyi. Tempat persembunyian biasnya diberi batas, jadi pemain tidak boleh bersembunyi terlalu jauh.

Jika ada pemain yang terlihat atau ditemukan, Ucing harus menyebutkan nama pemain tersebut lalu menginjak batu yang ada di dalam lingkaran sambil berteriak BANCAKAN! sebagai tanda bahwa tempat persembunyian pemain sudah terbongkar dan para pemain harus keluar dari tempat persembunyiannya, sampai semua pemain ditemukan barulah permainan dimulai kembali dengan hompimpa lagi untuk menentukan Ucing yang baru.

Selain harus melarikan diri dari Nu Jadi Ucing, pemain juga harus menyerang benteng Nu Jadi Ucing. Jika pemain berhasil merobohkan benteng tersebut, tandanya Ucing harus mempertanggungjawabkan kekalahannya dengan menjadi Ucing lagi pada giliran berikutnya hingga nu jadi ucing berhasil menyelesaikan tugas jaga dengan mencari semua pemain orang yang bersembunyi.

Jika pemain ditemukan dan ternyata Nu Jadi Ucing dan peserta yang ditemukan sama-sama jauh dari benteng, maka keduanya harus lari untuk mencapai benteng dan menyelesaikan misinya masing-masing. Bancakan ini, seperti permainan lainnya, biasanya dimainkan pada sore hari dan berakhir saat matahari terbenam.***

Sumber: budaya-indonesia.org


0 Komentar :

    Belum ada komentar.