Curug Sanghyang Taraje, Tangga Menuju Kayangan


Garut terkenal akan alamnya yang eksotis dan indah dengan keberadaan curug-curug yang selalu berhasil memanjakan mata. Mendapat julukan sebagai Kabupaten Seribu Curug, tidak heran jika Garut menjadi salah satu destinasi wisata bagi para penikmat air terjun.

Salah satunya adalah Curug Sanghyang Taraje. Sanghyang merupakan sebuah sebutan kehormatan untuk dewa atau raja. Sedangkan taraje berarti tangga dalam Bahasa Sunda. Maka dari itu, Sanghyang Taraje memiliki arti tangga yang para dewa gunakan untuk menuju kayangan.

Penamaan tersebut berkaitan dengan Legenda Kian Santang. Konon katanya, sang putra Prabu Siliwangi dari Kerajaan Padjadjaran ini melewati curug untuk mengambil bintang. Bintang itu akan Kian Santang berikan pada Dayang Sumbi.

Maka dari itu, curug yang Kian Santang lewati ini diberi nama Curug Sanghyang Taraje. Menurut legenda, Kian Santang menyimpan benda berharganya di curug ini. Sampai saat ini, masyarakat sekitar sering melihat penampakan ular yang mereka percaya tengah bertugas untuk menjaga benda tersebut.

Curug Sanghyang Taraje berlokasi di perbatasan antara Kecamatan Pamulihan dan Kecamatan Pakenjeng. Umumnya, untuk mencapai curug tersebut dapat ditempuh dengan melalui wilayah Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan.

Curahan Curug Sanghyang Taraje tergolong sangat deras karena terletak di  di aliran Sungai Cibatarua, salah satu anak Sungai Cikandang yang bermuara Samudera Hindia. Curahan tersebut akan semakin deras ketika musim penghujan tiba.

Untuk mencapai lokasi Curug, memerlukan waktu kurang lebih satu setengah jam dari pusat Kota Garut melewati jalur darat. Dengan mengambil arah ke barat daya, melewati rute Cikajang menuju Bungbulang. Setelah melewati Objek Wisata Curug Orok, perjalanan dapat dilanjutkan dengan masuk ke Kampung Cisandaan, Desa Pananjung, Kecamatan Pamulihan.

Ketika bertemu dengan pertigaan, belok kanan menuju Desa Pakenjeng. Anda dapat dengan mudah mencapai objek wisata dengan kendaraan pribadi. Namun, ada alternatif lain dengan menggunakan angkot jurusan Cikajang-Pananjung, sebelum kemudian melanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojek.

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka