Garut Siap Gelar Vaksinasi Difteri Massal Pasca KLB Sukahurip


Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, akan menggelar Vaksinasi Difteri secara massal, pasca Kejadian Luar Biasa (KLB) Desa Sukahurip akibat temuan kasus difteri beberapa waktu lalu.

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk pencegahan meluasnya kasus difteri ini, mengingat berdasarkan informasi terbaru, kasus yang sama ditemukan juga di Kecamatan Tarogong Kidul.

Bupati Garut Rudy Gunawan melalui siaran pers pada Rabu (23/2) menyebutkan bahwa pihaknya akan menggelar Vaksinasi Difteri massal yang dimulai pada Senin, (27/2/2023) mendatang.

Adapun saat pelaksanaanya nanti, Rudy menegaskan bahwa ia akan memimpin langsung Vaksinasi tersebut.

"Nanti saya akan pimpin ya pada hari Senin (27/2) depan, itu akan ada secara massal," terangnya.

Kemudian target utama program vaksinasi massal ini, nantinya akan mengutamakan anak-anak dan balita di bawah umur 9-10 tahun.

"Dilakukan terhadap anak-anak yang balita sampai dengan anak-anak di bawah 9-10 tahun, nanti bagaimana teknisnya ya yang akan dilakukan, nah nanti kita akan lakukan se-Kabupaten Garut," kata Rudy.

Selain itu, dalam siaran itu juga ia juga menjelaskan bahwa Pemkab Garut telah memaparkan laporan adanya sejumlah anak, yang terjangkit difteri dan sudah mendapatkan penanganan medis juga.

Kemudian masih pada data  yang sama, pada kasus tersebut ada juga yang meninggal dunia sebanyak tujuh orang dalam jangka waktu beberapa bulan ke belakang.

Kemunculan kasus itu, kata Rudy, terjadi di Kecamatan Pangatikan. Untuk itu dalam kegiatan vaksinasi difteri secara massal nanti, akan difokuskan dulu di kecamatan tersebut, sebelum ke daerah lain.

"Kita di Pangatikan dulu, satu Kecamatan Pangatikan akan dilakukan gerakan (Vaksinasi massal)," katanya.

Selain itu, hasil laporan di lapangan menyebut juga bahwa kemunculan kasus difteri karena ada beberapa orang yang terjangkit tidak divaksin lengkap imunisasi difteri sebelumnya.

"Ada yang meninggal dunia itu diakibatkan bahwa mereka itu tidak mendapatkan vaksin sejak awal, jadi daerah itu punya kepercayaan tidak perlu divaksin," katanya.***


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka