Gorengan, Kudapan Favorit Orang Indonesia di Kala Berbuka


Bagi sebagian masyarakat, momen buka puasa rasanya tak lengkap jika tanpa kehadiran gorengan. Bagaimana tidak, teksturnya yang renyah dengan rasanya yang gurih, selalu berhasil memanjakan lidah di kala berbuka.

Eksistensi gorengan sebagai camilan ini memang sudah populer sejak zaman dahulu. Tepatnya di awal abad ke-19, saat masyarakat Indonesia mulai mengenal minyak kelapa sebagai bahan baku untuk mengolah makanan. 

Menurut keterangan ahli sejarah dan budaya, kebiasaan ini lahir dari hasil akulturasi budaya Tionghoa. Karena pada mulanya, masyarakat Indonesia hanya mengenal teknik kukus, rebus, panggang, dan pengeringan dalam mengolah makanan. Konon, masyarakat Tionghoa menyebut teknik menggoreng ini sebagai stir-fry (jian chao) dan deep-fry (zha).

Selain itu, menurut sejarahnya kehadiran gorengan di tengah masyarakat sejatinya tidak bisa dilepaskan dari momentum sosial budaya di dalamnya, salah satunya bulan suci Ramadan. Belum ada keterangan pasti sejak kapan gorengan mulai merebak menjadi pelengkap tajil buka puasa, namun kehadiran gorengan sebagai menu buka, sudah melekat kuat hampir di seluruh elemen masyarakat di semua daerah.

Melansir dari tirto.id, menurut studi yang dilakukan Cut Rachmi dkk. dalam Eating Behaviour of Indonesian Adolescent menyebutkan bahwa, di luar momentum bulan puasa pun, gorengan menjadi kudapan favorit remaja di berbagai belahan dunia selain mie instan dan kembang gula. 

Adapun jenis gorengan favorit yang dicatat dalam studi yang diterbitkan jurnal Public Health Nutrition terbitan Cambridge University Press (2020), antara lain adalah bakwan, tahu goreng, sampai tipikal makanan cepat aji ala Barat seperti kentang goreng (French fries). 


1 Komentar :

Mungkin anda suka