Inilah Daerah Garut yang Digunakan Tentara Jepang pada Tahun 1942, Ada Yang Tahu?
Setelah menguasai Kota Bandung, tentara Jepang datang ke Kabupaten Garut pada pertengahan bulan Maret melalui Stasiun Cibatu, Stasiun Garut, dan melalui jalan raya Tarogong dengan memakai kendaraan bermotor, sepeda dan berjalan kaki. Kedatangan Tentara Jepang tersebut disambut oleh rakyat Garut dengan penuh suka-cita. Pada saat tiba di Kota Garut, terdapat beberapa daerah yang dijadikan tempat beraktifitas tentara Jepang. Tempat pertama yang dipakai untuk mereka berkumpul yaitu sekitar Pengkolan (di depan toko Ek bouw dan Mie Hoa).
Kemudian tempat strategis lainnya yang mereka pilih untuk melakukan aktifitas sehari-hari, diantaranya adalah tempat bermalam para perwira tentara Jepang di hotel Papandayan (sekarang ditempati Kodim dan Bank BNI 1946), lalu tangsi militer dan tempat interniran (tawanan) di Normaal School (sekarang ditempati markas Korem 062 Tarumanegara), yang dijadikan tempat untuk peristirahatan atau merawat orang-orang Jepang yang sakit yaitu daerah Cipanas dan tempat kediaman orang-orang Jepang sipil (Jepang Sakura) yaitu di Hotel Ngamplang.
Selain itu, sejak zaman kolonial Belanda juga ternyata telah ada beberapa orang Jepang yang tinggal di Kota Garut, yakni di Cikajang. Orang yang tinggal di Kota Garut membuka usaha diantaranya adalah Toko Tokyo di Jl. Telaga Bodas (sekarang ditempati Toko Cahaya Baru di Jl. A Yani), Toko Mitsuring (di belokan Pasar Ceplak) dan perusahaan bus, kayu dan ikan di pinggir Mesjid Wakaf Jl. Grote Weg (sekarang ditempati oleh Tepbek Jl. Ciledug).
Tempat-tempat di Garut tersebut pada zaman dahulu digunakan oleh tentara Jepang dan tentunya menjadi sejarah di kota Garut yang perlu diketahui oleh warginet!
Sumber : Kunto Sofianto, Garut Pada Masa Pemerintahan Pendudukan Jepang 192-1945, Sosiohumaniora, Volume 16 No. 1 Maret 2014
Sosiohumaniora, Volume 16 No. 1 Maret 2014
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.