Kembali Ngetren! Mainan Jadul Nok-Nok Digandrungi Bocah-Bocah di Garut


‘Tok-tak-tok-tak-tok-tak’ begitulah suara yang muncul dari dua buah bola padat yang digantung tali penghubung atasnya. Sebagian orang mungkin sudah tidak asing dengan permainan ini. Pasalnya, permainan ini bukan baru muncul di permukaan, tetapi merupakan permainan tradisional. 

Permainan tradisional 'nok-nok' atau 'tok-tak' belakangan ini tengah menjadi tren di kalangan bocah-bocah khususnya yang ada di Garut. Suara nyaring mainan jadul yang serupa dengan namanya tersebut dari jauh terdengar bersahutan.

Cara memainkannya sederhana, cukup memegang bagian tengah tali yang menghubungkan kedua bandul atau bola tersebut lalu diayunkan naik turun hingga kedua bola beradu dan menghasilkan suara 'tek-tek', 'tik-tok', atau 'tok-tok'.

Di Indonesia, nok-nok mulai dikenal di kalangan anak-anak sejak 1960-an dan menjadi tren hingga 2003. Di setiap daerah, penyebutannya pun berbeda. Kebanyakan menyebutnya nok-nak atau tok-tak yang berasal dari suara yang dihasilkannya. Ada yang menyebutnya tek-tek, tok-tok, serta orang Palu, Sulawesi Tengah menyebut mainan itu dengan lato-lato.

Sempat hilang eksistensinya, kini nok-nok kembali ke permukaan menampakan kepopulerannya. Permainan ini kembali ramai digandrungi ketika viral di TikTok. 

Kebanyakan anak-anak merasa penasaran bagaimana cara memainkan permainan tradisional ini. Banyak anak-anak yang menunjukkan keahlian dan kelincahannya bermain nok-nok. Pemandangan anak-anak di Garut yang memainkan nok-nok saat ini mungkin sering Warginet jumpai.

Di kawasan Alun-Alun Garut misalnya, banyak bertebaran para penjual maninan berbahan bola plastik padat tersebut yang laris-manis diserbu bocah-bocah yang penasaran untuk memainkannya.  

Berkat media sosial, anak-anak kembali mengenal permainan jadul ini dan kembali memainkannya. Tentunya ini menjadi angin segar bagi kita bahwa permainan tradisional bisa kita lestarikan dan tidak punah ditelan zaman.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka