Kesenian Debus Pamengpeuk Garut


[Illustration : https://id.pinterest.com/pin/300193131410461737/]

Debus merupakan kesenian bela diri Provinsi Banten yang menyebar hingga ke tatar Parahyangan. Awalnya kesenian debus ini dimainkan oleh masyarakat Sunda Banten dan kemudian disebarkan oleh para ulama penyebar agama Islam yang kemudian kesenian ini masuk ke daerah Pameungpeuk.

Kesenian bela diri debus menunjukkan kekuatan tubuh terhadap hal-hal ekstrem seperti pukulan benda keras, bara api hingga serangan senjata tajam. Kesenian Debus masuk ke Garut pada abad ke-18 yang diawali dengan datangnya seorang ulama dari Banten ke Pamengpeuk yang bertujuan untuk menyebarkan agama islam di sana.

Sang ulama tersebut kemudian melakukan atraksi debus di Pamengpeuk karena pada saaat itu kesenian debus merupakan media penyebaran agama islam dan juga media dakwah. Sang ulama bersama pengikutnya bermunajat kepada Allah swt dan kemudian ia membuat alat tetabuhan dari pohon pinang dan bagian atasnya ditutup kulit kambing sehingga ketika alat tetabuhan itu dipukulkan akan menghasilkan suara yang unik.

Tetabuhan ini dimainkan untuk mengiringi sholawat, pujian dan mengagungkan nama Allah swt. Saat ini Debus Garut sering dipertunjukkan di keramaian ataupun di acara-acara besar seperti acara menyambut hari jadi kota Garut, acara adat, perayaan hari besar keagaman hingga acara khitanan-pun terkadang dihibur dengan atraksi debus.

Saat ini kesenian Debuas Pamengpeuk semakin berkembang dan semakin dikenal oleh masyarakat Garut. Namun, tujuan seni debus dari dulu hingga kini tetaplah sami yakni untuk memperkenalkan ajaran islam karena pada saat pertunjukkan debus dilaksanakan, para pelakon kesenian ini berusaha untuk memperkenalkan ajaran islam memalui sholawatan dan bacaan ayat-ayat al-quran.

 

 

Sumber : Garutjuara.com 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka