Kisah Leuwigoong Sebagai Markas Para Pejuang Untuk Melawan Pasukan Belanda di Masa Agresi Militer Belanda I

Kisah Leuwigoong Sebagai Markas Para Pejuang Untuk Melawan Pasukan Belanda di Masa Agresi Militer Belanda I

Agresi Militer Belanda I yang terjadi pada tabun 1947 merupakan konflik Indonesia - Belanda yang terjadi setelah Indonesia Belanda. Setelah Indonesia merdeka, Indonesia tidak sepenuhnya lepas dari serangan dan gempuran pihak sekutu. Meskipun sudah menjadi negara berdaulat tetap tidak menghentikan Belanda yang masih ingin menjadikan Indonesia sebagai kekuasaan mereka. Berbagai perjanjian di buat untuk menyudahi konflik diantara Indonesia dan juga Belanda, namun perjanjian tersebut kerap dilanggar oleh Belanda.

Agresi Militer Belanda I merupakan bentuk pelanggaran Belanda terhadap Perjanjian Linggarjati, Agresi Militer Belanda I bertujuan untuk kembali menguasi Indonesia dengan cara menyerang kota-kota di Pualu Jawa seperti Jakarta, Yogyakarta hingga Bandung. Garut yang dekat dengan Bandung ini tentu saja merasakan dampak dari Agresi Militer Belanda I ini, bahkan untuk memperingati kejadian ini dibuatlah Tugu Atam di Leuwigoong.

Ketika Belanda menyerang Bandung pada Agresi Militer Belanda I daerah yang dekat dengan Bandung seperti Garut kerap menjadi sasaran Belanda. Beberapa Desa seperti Deesa Leuwigoon merupakan target pengeboman pasukan Belanda. Leuwigoong terletak diantara Cibatu dan Kota Garut yang dimana kedua daerah tersebut merupakan daerah vital karena CIbatu merupakan gerbang menuju Kota Garut. Selain itu, Belanda juga berusaha untuk kembali menguasai Garut karena di Garut terdapat banyak aset ekonomi peninggalan Belanda seperti perkebunan hingga pabrik tenun.

Pasukan Belanda sempat berhasil menguasi Cibatu dan Garut Kota sehingga pasukan Belanda membuat barikade Jalan sehingga wilayah Cibatu ini tidak dapat diserang. Untuk kembali merebut Cibatu dan Garut Kota pasukan tentara dan juga para pejuang seperti Bariasan Banteng, Pasukan Hizbullah hingga rakyat biasa bersatu untuk menyerang pasukan Belanda. Mereka menjadikan Leuwigoong sebagai basecamp mereka karena Leuwigoong dekat dengan dua daerah tersebut.Pasukan pejuang Indonesia menyusun siasat untuk kembali merebut Cibatu dan Garut Kota selama tiga hari di Leuwigoong.

 

 

 

 

Sumber : Hendra Fokker on Kompasiana.com


Baca lainnya

0 Komentar :

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.