Masalah Limbah dari Industri Kerajinan Kulit Garut


Industri kulit Sukaregang di Garut terdiri dari berbagai macam industri, mulai dari industri rumahan hingga industri yang cukup besar. Namun, untuk kerajinan kulit di Garut lebih banyak industri rumahan bila dibandingkan industri yang besar. Dengan adanya industri ini tentu saja limbah menjadu masalah utama dari kegiatan industri tersebut.

Saat ini industri kulit Sukaregang memiliki lima titik pengolahan limbah kulit, namun, sayangnya hingga saat ini kelima titik pengolahan limbah tidak berfungsi dan tidak dapat mengolah limbah kulit sehingga para pemiliki industri kebingungan untuk mengolah limbahnya.

Karena tidak adanya tempat pengolahan limbah ini tidak semua pelaku industri mengelola limbah kulit dengan baik, ada yang langsung membuang limbah kulit tersebut ke sungai. Para pelaku industri ini berusaha untuk mengolah limbah kulit secara mandiri dengan cara mengendapklan terlebih dahulu limbahnya di sumur untuk mengurangi pencemaran lingkungan.

Masalah limbah ini tentu saja dapat membahayakan industri kulit di Garut, karena jika limbah dibiarkan terus dan tidak diolah dengan baik dan menyebabkan pencemaran lingkungan bisa jadi industri kulit akan ditutup dan menghambat perkembangan industri kulit. Bahkan terdapat bukit tumpukan limbah kulit yang terdapat di Kampung Lampegan. Desa Cimuncang.

Karena banyaknya limbah kulit sungai di sana mulai tercemar sehingga menyebabkan sumber air bersih berkurang dan pasokan air bersih untuk warga di sana pun mulai sulit. Meskipun limbah kulit ini menjadi masalah utama dari industri kulit saat ini pelaku industri mulai sadar bahwa pengolahan limbah juga merupakan langkah penting untuk mempertahankan eksistensi industri kulit.

Oleh karena itu, para pelaku industri mulai berpikir mengolah limbah kulit ini. Saat ini para pelaku industri kulit Garut akan berusaha untuk mengolah limbah, beberapa pelaku industri memiliki alat untuk mengolah limbah. Namun, alat ini belum dimiliki oleh semua pelaku industri. Oleh karena itu, diharapkan pemangku kebijakan untuk membantu para pelaku industri kulit di Sukaregang dalam mengelola limbahnya. 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka