Naskah Warugan Lemah Geomansi Masyarakat Sunda Kuno yang Ditemukan di Garut


Tidak hanya budaya Cina saja yang memiliki geomansi yang kita kenal sebagai Fengshui ternyata masyarakat Sunda Kuno juga sudah memiliki geomansinya yang dikenal dengan sebutan Warugan Lemah. Warugan Lemah adalah sebuah naskah Sunda Kuno yan membahas pola pemukiman pada zaman Sunda Kuno.

Warugan Lemah ini merupakan salah satu naskah Sunda Kuno yang ditemukan di Situs Kabuyutan Ciburuy. Ditulis diatas tiga lembar daun lontar yang saat ini disimpan di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta. Naskah ini ditulis dengan menggunaka aksara Sunda Kuno yang sama dengan tulisan yang ditemukan di prasati Kawali.

Naskah Warugan Lemah ini ditulis pada masa Sunda pra-islam, “Waruga” dalam Sunda Kuno berarti bentuk atau jenis bangunan dan “Lemah” berarti tanah. Sehingga naskah kuno tersebut dapat diartikan sebagai “bentuk tanah” yang jika dilihat dari isi naskahnya menjelaskan tentang pola tanah dan wilayah pemukiman masyarakat Sunda Kuno.

Dalam naskah tersebut tertulis berbagai pola tanah dan bangunan yang memiliki artinya masing-masing, terdapat pola yang memiliki arti keburuntungan dan terdapat juga pola yang memiliki arti sebaliknya. Contohnya adalah Talaga Hangsa merupakan nama yang diberikan untuk topografi lahan atau tanah yang condong ke kiri, hal ini berarti baik karena lahan tersebut dapat mendatangkan kasih sayang dari orang lain.

Sedangkan contoh pola tanah yang tidak baik salah satunya disebut sebagai Purba Tapa, topogradi tanah yang condong ke depan. Lahan yang memiliki pola tanah tersebut tidaklah menguntungkan karena tidak akan disukai oleh orang lain. Naskah Warugan Lemah ini menjelaskan 18 jenis topografi lahan yang dijadikan sebagai patokan ketika masyarakat Sunda Kuno ingin mendirikan sesuatu dan memanfaatkan suatu lahan.

 


Sumber : Aditia Gunawan on Blog Naskah Sunda


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka