Nastar, Primadona Kue Kering di Hari Lebaran


Lebaran tinggal menghitung hari. Berbagai olahan kue kering sudah mulai bertebaran hampir di setiap pusat perbelanjaan. Nah, salah satu jenis kue yang pastinya selalu dijumpai di momen lebaran adalah Kue Nastar. 

Dibuat dari campuran adonan terigu, mentega, gula, dan telur, Kue Nastar biasanya berbentuk bulat dengan tambahan cengkeh, atau parutan keju diatasnya. Konon, resep Kue Nastar ini terinspirasi dari kue pie khas Eropa yang biasanya dibuat dalam satu loyang besar berisi selai strawberry, blueberry atau apel. 

Penamaan Nastar sendiri berasal dari Bahasa Belanda, yaitu "Ananas" yang berarti nanas dan "Tart" yang berarti kue. Pada masa itu, kue ini sempat populer di kalangan menak Belanda dan hanya disajikan di hari-hari besar. Tak hanya itu, di Tiongkok, kue ini juga dikenal dengan nama "Ong Lai" sebagai kudapan favorit di setiap perayaan tahun baru bagi warga Tionghoa. 

Menurut sejarahnya, Nastar dikenal sebagai kue yang melambangkan kemakmuran. Warna kuning bulat pada kue ini, diyakini orang Tionghoa dengan sebutan "Buah Pir Emas" yang berarti sumber kekayaan dan keberuntungan. Selain itu rasa manis dan lembut selai nanas menjadi doa dan melambangkan kemudahan serta kelimpahan rezeki.

Sejak saat itu, masyarakat pribumi mulai terinspirasi dengan kehadiran Nastar sebagai kudapan favorit di hari-hari besar, termasuk hari raya Idul Fitri. Tak hanya di Indonesia, kue kering ini juga dikenal di beberapa negara seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura sebagai pelengkap di hari raya. 



0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka