Proyek Tol Getaci Berlanjut: 37 Desa di Garut Terdampak Pembebasan Lahan, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah


Pembangunan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) terus berlanjut dan akan berdampak pada 37 desa di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Proyek tol ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sebanyak 37 desa yang tersebar di tujuh kecamatan akan terkena dampak pembebasan lahan sebagai bagian dari proyek ini. Desa-desa tersebut meliputi Kecamatan Garut Kota, Leuwigoong, Leles, Kadungora, Karangpawitan, Banyuresmi, dan Cilawu.

Proyek tol Getaci ini akan menjadi tol terpanjang di Indonesia, dengan total panjang mencapai 206,65 kilometer, dimana 171,40 kilometer berada di wilayah Jawa Barat, dan 32,25 kilometer berada di wilayah Jawa Tengah. Pembangunan tahap pertama akan dimulai dari Gedebage hingga Ciamis sepanjang 108 kilometer. Meski sempat mengalami keterlambatan karena masalah perjanjian dukungan pembiayaan, pemerintah kini memastikan proyek akan segera berjalan.

Warga yang lahannya terdampak proyek tol ini akan mendapatkan uang ganti rugi (UGR) dari pemerintah. Proses pembebasan lahan dilakukan secara bertahap, dengan dana miliaran rupiah sudah dialokasikan untuk wilayah-wilayah yang terdampak, termasuk Kabupaten Bandung. Warga desa di Garut yang terkena dampak juga diharapkan dapat segera mengetahui jadwal pembayaran UGR untuk lahan mereka.

Pembangunan tol Getaci diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah yang dilaluinya. Selain mempercepat akses antarwilayah, tol ini juga diharapkan dapat membuka peluang investasi baru dan meningkatkan mobilitas masyarakat, khususnya di daerah Priangan Timur. Meskipun beberapa warga terdampak harus beradaptasi dengan pembebasan lahan, proyek ini diharapkan membawa manfaat jangka panjang bagi perkembangan infrastruktur dan perekonomian di daerah tersebut.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka