ADVERTISEMENT
Beranda Sejarah Perkebunan Teh di Kabupaten Garut

Sejarah Perkebunan Teh di Kabupaten Garut

2 bulan yang lalu - waktu baca 2 menit

Garut sejak zaman dahulu dikenal sebagai kawasan dengan tanah yang subur, sehingga tidak sulit bagi Garut untuk bekembang menjadi salah satu wilayah agraris di Jawa Barat. Dalam sejarahnya, Garut sudah menjadi wilayah agraris yang menyumbang banyak hal terhadap perkembangan agraria di kawasan Priangan Timur.

Salah satu komoditas agraria yang terkenal dari Garut adalah teh. Meskipun saat ini teh dari Kabupaten Garut tidak seterkenal teh dari Bandung, teh di Kabupaten Garut ini memiliki sejarah yang luar biasa. Di tahun 1827 Cisurupan ditunjuk oleh pemerintah Hindia Belanda untuk dijadikan sebagai kawasan uji coba penanaman teh.

Berdasarkan penilitian yang dilakukan oleh Pemerintah Hindia Belanda kawasan Cirusupan memiliki potensi yang tinggi untuk dijadikan perkebuna teh. Pemerintah Hindia Belanda mengundang J.I.L.L Jacobson, ahli tanaman khususnya teh ke Garut untuk mengembangkan teh di Cisurupan.

Pemerintah Hindia Belanda mendatangkan bibit teh dan para pekerjanya langsung dari Tiongkok. Dalam masa uji coba ini mereka menanam sebanyak 50.000 bibit teh pada tahun 1832. Uji coba penanaman teh ini berhasil dan berdasarkan titah Jenderal Hindia Belanda jumlah penanaman pohon teh-pun akan dinaikan menjadi 400.000 pohon teh.

Meningkatknya jumlah pohon teh yang ditanamm tentunya membutuhkan lahan yang lebih luas,. Pemerintah Hindia Belanda membuka lahan untuk kebun teh baru di kawasan Cikajang sebesar 34 hektare dan mendatangkan para pekerja dari Cirebon untuk bisa mengurus perkebunan teh tersebut.

Dengan meningkatnya jumlah pohon dan lahan perkebunan teh tentunya produksi teh dari Garut meningkat pesat. Hasil produksi teh ini dijual oleh pemerintah Hindia Belanda ke Belanda dan disebar ke kawasan Eropa Barat lainnya seperti ke Inggris. Pada tahun 1850-an perkebunan teh di Garut semakin berkembang dengan kedatangan Frederik Karel Holle yang membuka lahan perkebunan teh baru di Waspada.

Saat ini perkebunan teh di Kabupaten Garut tidak semahsyur dulu, namun Kabupaten Garut masih memiliki potensi untuk mengembangkan perkebunan teh-nya dan menjadikan teh sebagai salah komoditas pertanian terbesarnya seperti di masa lalu.

 

 

 

 

 

Sumber : Rudy Pramono, Amos Sukamto, Juliana Juliana , Diena M. Lemy, Economics and Tourism as Agents of Global Connection: Garut Mid-19th Century to Mid-20th Century, International Information and Engineering Techology Association (26 April 2022)

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.