Rumah Adat Sunda, Jolopong


Salah satu rumah adat yang dimiliki tatar sunda adalah Jolopong. Rumah adat ini paling sederhana di antara rumah adat lainnya dan paling banyak ditemui di daerah-daerah cagar dan pedesaan. 

Jolopong punya gaya bangunan rumah khas Sunda. Bentuk suhunan Jolopong ini dianggap sebagai bentuk atap paling tua dan merupakan dasar atap pada rumah adat sunda.

Istilah Jolopong (dalam bahasa Sunda) sendiri memiliki arti terkulai atau tegak lurus. Hal ini karena bentuk atapnya seperti pelana yang memanjang, dan mempunyai dua bidang atap yang dipisahkan oleh jalur suhunan di tengah bangunan rumah.

Kedua bidang atap ini dipisahkan oleh jalur suhunan di tengah bangunan rumah yang dinamakan bubungan, jalur suhunan tersebut merupakan sisi bersama (rangkap) dari kedua bidang atap. Batang suhunan sama panjangnya dan sejajar dengan kedua sisi bawah bidang atap yang menyebelah.

Terdiri dari beberapa ruangan. Ruang tengah yang disebut tengah imah atau patengahan, ruang samping disebut pangkeng atau kamar, ruang belakang terdiri dari dapur yang disebut pawon dan tempat penyimpanan beras yang disebut padaringan. Paling depan ada golodog, bagéan tina imah anu perenahna aya di hareupeun panto ka tengah imah.

Rumah adat ini banyak disenangi karna designnya yang simpel sehingga tidak memerlukan banyak material untuk membangunnya. Rumah ini masih digunakan oleh sebagian masyarakat Garut yaitu di Kampung Dukuh.***


0 Komentar :

    Belum ada komentar.