Salut Pisan! Minuman Herbal Racikan Santri Garut Mendunia


Kreativitas para santri di Garut sangat luar biasa. Hal tersebut  terlihat dengan perkembangan minuman herbal racikan santri Garut yang mendunia, yakni di Pesantren Sadang Lebak. Dengan usaha dan kerja keras, para santri berhasil memaksimalkan omzet hingga ratusan juta rupiah dari meracik minuman herbal. Selain berhasil dengan pencapaian omzet hingga ratusan juta, hasil racikan minuman herbal ini juga ternyata sampai mendunia.

Pondok Pesantren Sadang Lebak berlokasi di Desa Situsari, Kecamatan Garut. Setelah membuat produk minuman herbal, terpilihlah Gentong Mas sebagai nama dari produk tersebut. Gentong mas merupakan minuman herbal berbentuk serbuk. Cara pengolahannya dengan mencampurkan gula aren dengan beragam rempah seperti jintan, cengkeh, cabe jawa dan kapulaga.

Fahmi Rafsanjani, pengurus Ponpes Sadang Lebak mengatakan, ide itu tercetus pada 2003. "Hampir dari awal 2003 kita merintis pondok untuk memproduksi minuman herbal. Minuman herbal ini terbuat dari gula aren dan rempah-rempah," ujar Fahmi, melansir dari Detiknews, Jumat (22/10).

Para santri memproduksi minuman serbuk ini dengan berbagai khasiat. Salah satu diantaranya untuk mengobati maag, diabetes hingga meningkatkan imunitas dan menjaga stamina. Dengan khasiat tersebut, produk ini berhasil tembus pada pasar seantero nusantara antara lain Jakarta, Bandung dan Aceh. Selain itu, Mereka pun sudah memiliki distributor serta produknya menembus pasar luar negeri.

"Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam sudah. Sekarang kita sedang mengurus izin untuk kirim ke timur tengah. Ada delapan negara," kata Fahmi.

Hampir 100 santri bergantian untuk meracik minuman dan berkolaborasi dengan warga sekitar. Terbagi menjadi 2 varian produksi, yakni minuman rempah-rempah dan minuman herbal yang bercampur creamer spesial untuk kawula muda. Dari omzet ratusan juta rupiah per bulan, sebagian besar keuntungannya kembali untuk santri.

"Santri yang mondok di sini tidak dipungut biaya sepeser pun. Jadi ini dari santri, oleh santri dan untuk santri. Karena di samping pendidikan agama, kita juga berharap santri nanti setelah lulus bisa menerapkan ilmu ini di masyarakat," tutur Fahmi.

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka