Sejarah Alun-Alun Garut


Alun-alun adalah lapangan terbuka yang dikelilingi oleh jalan yang di mana lapangan tersebut dapat digunakan untuk aktivitas masyarakat yang beragam. Pada dasarnya alun-alun merupakan halaman luas yang dimiliki oleh para pemimpin seperti raja, bupati ataupun camat. Biasanya alun-alun dijadikan sebagai pusat aktivitas kegiatan masyarakat.

Biasanya pola alun-alun di Indonesia memiliki pola yang sama yakni alun-alun yang dekat dengan Masjid , Pendopo yang merupakan rumah dari pemimpin suatu wilayah, penjara dan juga perkantoran. Pola tata ruang tersebut menunjukkan bahwa dahulu di wilayah tersebut sempat dikuasai oleh Belanda, salah satunya adalah Garut.

Alun-alun Garut berada di pusat Kota Garut yang di mana alun-alun ini sering digunakan dan dimanfaatkan sebagai tempat untuk beraktivitas. Pola tata ruang Garut juga memiliki ciri khas seperti pola tata ruang yang diterapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda.

Pindahnya Ibu Kota Limbangan ke Garut merupakan awal mula pembangunan alun-alun Garut. Sebagai sebuah Ibu Kota tentu saja Garut membutuhkan fasilitas yang dapat menunjang kegiatan di sana. seperti Rumah Residen atau Pendopo, Kantor, Masjid dan Penjara. Penentuan lokasi alun-alun Garut ini sudah melalui banyak pertimbangan.

Hal-hal yang dipertimbangkan ketika membangun alun-alun Garut adalah sumber air. Sebuah alun-alun harus dekat dengan sumber air karena alun-alun merupakan tempat peradaban sehingga alun-alun membutuhkan banyak air. Oleh karena itu, Bupati Garut yang pertama yakni R.A.A Adiwijaya memutuskan untuk membangun alun-alun di sebuah tempat yang saat ini diberi nama sebagai Jalan Ahmad Yani.

Proses pembangunan Alun-Alun Garut ini dilakuknan secara bertahap bersama dengan membangun Babancong yang merupakan tempat untuk Bupati berpidato. Di awal pembangunannya Bupati R.A.A Adiwijaya memerintahkan untuk menanam banyak pohon sehingga kelak Alun-Alun Garut ini memiliki keadaan yang sejuk dan segar.

Hingga saat ini lokasi Alun-Alun Garut tidak berubah meskipun Alun-Alun Garut telah melalui berbagai macam renovasi namun ciri khas Alun-Alun Garut seperti Babancong dan beberapa pohon yang ditanam dahulu masih berdiri hingga hari ini.

 

 

 

Sumber :M.P Darpan, Budaya Garut (Serta Pernak-Perniknya) 2017 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka