Sejarah Ngabuburit, Tradisi Menunggu Buka Puasa Khas Masyarakat Sunda


Momen bulan suci Ramadan, rasanya kurang lengkap jika tidak diisi dengan aktivitas "Ngabuburit", tradisi menunggu buka puasa khas masyarakat Sunda yang kini menusantara, bahkan hingga ke mancanegara.

Mulanya, istilah Ngabuburit pertama kali populer di tahun 90-an. Ngabuburit sendiri berasal dari kata dalam Bahasa Sunda "Burit", yang berarti sore hari menjelang magrib. Sementara itu, berdasarkan Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), kata ngabuburit berasal dari kalimat ngalantung ngadagoan burit.

Dahulu, kegiatan yang dilakukan saat Ngabuburit berfokus pada kegiatan keagamaan, seperti pesantren kilat, tadarus Al-Quran, mendengarkan ceramah di radio, dan lainnya. Namun, seiring dengan perubahan zaman, Ngabuburit kini dilakukan dengan kegiatan yang beragam, seperti berjalan-jalan, mencari takjil, melakukan kegiatan-kegiatan sosial, hingga event-event besar. 

Di Garut, untuk mengisi kegiatan Ngabuburit, masyarakat biasanya memenuhi kawasan alun-alun, pengkolan, hingga sekitaran Pasar Ceplak sebagai tujuan utama untuk wisata kuliner saat berbuka. Setelahnya,  

Jadi, Warginet suka Ngabuburit ke mana? 



0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka