Strategi Efektif Pembasmian Hama Tikus di Garut: Pemanfaatan Rumah Burung Hantu sebagai Solusi Ramah Lingkungan


Pembasmian hama tikus di Garut telah menjadi salah satu fokus utama bagi petani dan pemerintah setempat. Hama tikus yang menyerang padi sawah dapat menyebabkan kerugian yang signifikan bagi petani dan perekonomian daerah.

Pembasmian Hama Tikus di Garut Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Garut, Jawa Barat, telah membangun 280 rumah burung hantu tersebar di seluruh kecamatan untuk menjaga keberadaan burung predator agar bisa membantu mengatasi hama tikus yang seringkali merusak tanaman pangan.

Pembuatan rumah burung hantu ini dilakukan secara swadaya para petani, maupun secara kelompok tani, dan juga petugas pertanian di lapangan dengan harapan burung hantu bisa hidup dan tinggal di kawasan itu.

Setiap kecamatan, saat ini sudah memiliki rumah burung hantu, daerah terbanyak yakni Kecamatan Samarang sebanyak 38 rumah, kemudian daerah Balubur Limbangan sebanyak 31 rumah, dan kecamatan lainnya jumlahnya variatif.

Pembasmian hama tikus di Garut membutuhkan peran bersama semua pihak, terutama kalangan petani untuk menyiapkan rumah burung hantu, dan menjaganya dengan tidak memburu burung predator tersebut. Dispertan Garut menargetkan bisa membangun secara swadaya sebanyak 1.000 rumah burung hantu tersebar di seluruh kecamatan, terutama di daerah yang selama ini terdapat cukup masif serangan hama tikus.

 

Manfaat Rumah Burung Hantu

Rumah burung hantu yang disiapkan di areal pesawahan akan lebih efektif mengendalikan hama tikus yang menyerang padi sawah, satu rumah burung hantu yang telah terisi dan atau disinggahi burung hantu dapat mengendalikan OPT tikus 4 sampai 5 hektare.

Rumah burung hantu dapat membantu mengurangi kerugian yang signifikan bagi petani dan perekonomian daerah.

Dengan membangun rumah burung hantu, petani dapat mengurangi kerugian yang signifikan dan meningkatkan hasil panen.

 

 

Sumber: berbagai macam sumber


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka