Surat Kabar Simpaj, Surat Kabar Berbahasa Sunda - Belanda


[Illustration : https://id.pinterest.com/pin/167266573640603148/]

Surat Kabar Simpaj merupakan surat kabar yang didirikan oleh Perkumpulan Saudara Sumedang Soeria Koesoemah Adinata pada tahun 1936. Surat kabar ini terbit pada September 1936 yang dimana surat kabar ini terbit setiap tiga bulan sekali. Surat kabar ini berdiri untuk menghormati jasa Pangeran Soeria Koesoemah Adinata yang merupakan Bupati Sumedang yang menjabat pada tahun 1836 sampai 1882.

Surat kabar Simpaj ini direkdaturi oleh Raden Asik Nataneagara yang merupakan menak Sumedang . Namun, perkempulan yang mendirikan surat kabar Simpaj ini yakni Perkempulan Saudara Sumedang ini tersebar di Bandung, Tasik, Betawi, Ciamis, Bogot hingga Sukabumi sehingga surat kabar Simpaj ini terbit juga di kota-kota tersebut.

Namun, setiap daerah memiliki kekhususannya masing-masing. Seperti surat kabar Simpaj di Sumedang yang isi surat kabarnya berfokus pada informasi mengenai organisasi Perkempulan Saudara. Sedangkan surat kabar Simpaj yang terbit di Bandung berfokus membahas mengenai info-info umum atau info-info pergerakan kemerdekaan yang terjadi di Jawa Barat.

Surat kabar Simpaj di setiap daerahnya memiliki keunikan masing-masing, seperti surat kabar Simpaj Bandung menggunakan bahasa Sunda dan Melayu sedangkan surat kabar Simpaj Sumedang menggunakan bahasa Sunda dan Belanda. Surat kabar ini unik karena ditulis dengan menggunakan bahasa yang bercampur. Seperti pada terbitan pertama surat kabar Simpaj Sumedang.

Di dalam terbitan pertama surat kabar Simpaj Sumedang terdapat biografi pangeran Aria Soeria Atmadja, pada bagian awal ditulsi dengan menggunakan bahasa Belanda kemudian di bawahnya langsung disediakan terjemahannya ke dalam bahasa Sunda.

Perkumpulan Saudara Sumedang sebagai penanggung jawab surat kabar Simpaj ini membangun kantor surat kabar Simpaj di Jalan Karapitan nomor 105 pada tahun 1931. Namun satu tahun kemudian yakni 1932 merupakan tahun terakhir bagi surat kabar Simpaj yang memutuskan untuk berhenti terbit sejak cetakan surat kabarnya yang terakhir pada tahun yang sama.

 

 

Sumber : Nur azis on Detik


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka