Unik! Ini Tiga Baju Adat Sunda yang Dibagi Sesuai Kasta

Unik! Ini Tiga Baju Adat Sunda yang Dibagi Sesuai Kasta

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budayanya, tentunya di setiap suku daerah terdapat sebuah adat dan tradisi yang sudah menjadi ciri khas. Salah satunya suku Sunda yang populasinya cukup terserbar ini mempunyai beberapa baju adat. Dahulu, baju adat Sunda ada berdasarkan kasta atau status sosial masyarakat yang menjadinya menjadi tiga bagian yaitu untuk kalangan biasa atau kelas bawah, menengah dan kelas atas atau bangsawan. Para leluhur sudah mewariskan baju adat ini secara turun menurun dan bukan bermaksud membedakan hingga terciptanya kecemburuan sosial.

Pada zaman sekarang, pengelompokkan baju adat Sunda berdasarkan pada kasta atau status sosial di masyarakat itu sudah tidak sesuai. Karena sejatinya, masing-masing baju adat ini memiliki makna, fungsi dan keunikan sendiri. Berikut penjelasan dari masing-masing jenis baju adat :

1. Baju Adat Sunda Untuk Rakyat Biasa
[caption id="attachment_2231" align="alignnone" width="472"]Baju Adat Sunda - Info Garut Ilustrasi Baju Adat Sunda untuk Rakyat Biasa | ruburug.com[/caption]

Kalangan menengah ke bawah atau rakyat biasa tidak banyak menggunakan aksesoris meriah, petani dan pekerja biasanya memakai baju adat ini.

  • Baju Adat untuk Laki-laki

Baju untuk pria biasanya disebut dengan salontreng yang berupa kain berwarna gelap dengan melilitkan sarung sederhana menyilang di bahu. Sementara untuk bawahannya dinamakan celana pangsi atau komprang yang merupakan celana kain besar tidak ketat. Ada beberapa aksesoris tambahan seperti logen (ikat kepala) dengan model Barambang Semplak atau Hanjuan Nangtung serta alas kaki yang terbuat dari kayu dengan nama tarumpah.

  • Baju Adat untuk Perempuan

Perempuan Sunda pada kalangan rakyat biasa menggunakan kebaya lengkap dengan selendang batik dan menambahkan beubeur (ikat pinggang). Bawahannya menggunakan kain batik panjang atau sarung kebat. Nama lain dari bawahan untuk baju adat ini adalah sinjang bundel yang merupakan rok dengan panjang sebetis. Tidak ada aksesoris mencolok untuk baju adat ini, namun alas kakinya menggunakan sandal keteplek.

2. Baju Adat Sunda Untuk Kalangan Menengah
[caption id="attachment_2230" align="alignnone" width="468"]Baju Adat Sunda - Info Garut Ilustrasi Baju Adat Sunda untuk Kalangan Menengah | ruburug.com[/caption]

Kedua yaitu baju untuk kalangan menengah. Baju ini terlihat lebih modis, rapih dan elegan. Biasanya berasal dari para pedagang, pengusaha atau orang-orang yang menempuh pendidikan cukup tinggi pada zaman dahulu.

  • Baju Adat untuk Laki-Laki

Baju adat laki-laki untuk kalangan menengah ini berupa jas putih atau bedahan. Sementara untuk bawahannya berupa kain kebat yang membentuk sarung, lengkap dengan aksesoris kepala berupa bengker. Untuk pria perlu memakai aksesoris berupa arloji dengan rantai keemasan yang nanti tergantung di saku untuk mempertegas kesan penampilan masyarakat kalangan menengah.

  • Baju Adat untuk Perempuan

Para istri dari laki-laki yang berprofesi pedagang atau pengusaha wajib memakai baju adat Sunda ini. Hal yang membedakan antara baju adat wanita dari rakyat biasa adalah pilihan warna kebayanya. Dapat memakai kebaya warna apapun termasuk warna terang. Bawahannya memakain kain kebat sebagai rok panjang dan menggunakan alas kaki umum berupa selop. Lalu menata rambutnya dengan model sanggul, menggunakan aksesoris tambahan ikat pinggang dan selendang dengan warna senada. Serta menggunakan perhiasan tambahan seperti anting, kalung, gelang maupun cincin.

3. Baju Adat Sunda Untuk Kalangan Bangsawan
[caption id="attachment_2229" align="alignnone" width="464"]Baju Adat Sunda - Info Garut Ilustrasi Baju Adat Sunda untuk Bangsawan | ruburug.com[/caption]

Terakhir yaitu baju adat untuk kalangan bangsawan yang terlihat mewah dan elegan, berbeda dengan rakyat biasa ataupun menengah.

  • Baju Adat untuk Laki-Laki

Baju yang dikenakan laki-laki berupa jas terbuat dari bahan beludru hitam dengan sulaman benang emas di bagian ujung lengan. Untuk bawahannya memakai celana panjang dengan motif, bahan dan warna serupa dengan tambahan sabuk emas. Lalu menggunakan tutup kepala atau bendo dan arloji emas berantai yang tergantung pada bagian saku.

  • Baju Adat untuk Perempuan

Baju yang digunakan sama seperti laki-laki yaitu bahan beludru berwarna hitam, hanya saja bentuknya dibuat seperti kebaya dengan tambahan mute atau manik-manik. Bawahnya mengggunakan kain kebat dan alas kakinya menggunakan selop dengan bahan beludru hitam. Aksesoris lainnya berupa sanggul rambut yang lengkap dengan tusuk konde, giwang maupun bros. Perhiasan yang dipakai berasal dari emas maupun berlian.

Begitulah masing-masing perbedaan dari baju adat Sunda berdasarkan kasta atau status sosial. Wargi Garut pasti pernah melihat individu atau sekelompok orang yang menggunakan baju adat ini terlebih diri sendiri juga pasti pernah memakainya!

sumber: budayanesia.com


Baca lainnya

0 Komentar :

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.