Wawacan Sulanjana, Sumber Mitologi Orang Sunda


Bukan hanya Yunani, tanah Sunda juga memiliki mitologi. Mitologi-mitologi Sunda banyak dikisahkan dalam Wawacan Sulanjana, sebuah naskah kuno berbahasa Sunda. Di dalamnya terdapat kandungan mitologi yang masyarakat Sunda zaman dulu percayai. Beberapa di antaranya seperti penciptaan jagad raya, mitos Dewi Padi, cara menanak nasi, serta pertempuran antara Sulanjana dan Gumarang.

Mitologi penciptaan jagad raya memulai kisah dalam Wawacan Sulanjana. Penciptanya adalah dewa tertinggi dalam kepercayaan Sunda Wiwitan, Sang Hyang Kersa. Dalam wawacan ini Sang Hyang Kersa menciptakan dunia serta dewa-dewi lainnya seperti Batari Sunan Ambu dan Batara Guru. 

Batara Guru memiliki seorang putri angkat bernama Nyi Pohaci Sanghyang Sri. Nyi Pohaci merupakan seorang gadis yang luar biasa cantik. Selain itu sang putri juga baik hati, lemah lembut, memiliki tutur kata halus, luhur budi bahasa. Entah mereka dewa atau manusia, segera jatuh hati pada sang dewi dalam sekejap mata. Karena kecantikannya yang mengalahkan semua bidadari dan dewi kahyangan, Batara Guru jatuh cinta kepada sang putri angkat. Takut ini akan menjadi bencana, para dewata sepakat jika tidak ada jalan lain selain harus membunuh Nyi Pohaci.

Karena kebaikan hati Nyi Pohaci, di dalam kuburannya muncul macam-macam tumbuhan yang berguna bagi umat manusia. Beberapa di antaranya yaitu kelapa, rempah-rempah, sayur-mayur, bunga, buah-buahan, pohon kayu, pohon aren, bambu, dan padi. Maka dari itu, Nyi Pohaci Sanghyang Sri dikenal sebagai Dewi Padi.

Wawacan ini juga menceritakan tentang kisah Sulanjana, seorang pahlawan pelindung padi. Sulanjana melindungi padi dari serangan Sapi Gumarang, serta dua babi hutan kembar bernama Kalabuat dan Budug Basu. Ketiga tokoh tersebut melambangkan hama yang menyerang tanaman padi. 

Wawacan Sulanjana berasal dari tradisi lisan Pantun Sunda yang pendongeng desa kisahkan secara turun-temurun. Sekitar abad ke-17 hingga abad ke-19 naskahnya mulai disusun hingga menjadi naskah yang sekarang ada. Melalui wawacan ini, terlihat jika masyarakat Sunda memiliki tradisi yang memuliakan padi. 

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka