Beranda 7 Alat Musik Khas Jawa Barat yang Unik dan Cara Memainkannya
ADVERTISEMENT

7 Alat Musik Khas Jawa Barat yang Unik dan Cara Memainkannya

47 menit yang lalu - waktu baca 3 menit
7 Alat Musik Khas Jawa Barat yang Unik dan Cara Memainkannya. (Source: Pixabay/@ignartonosbg)

Keberadaan dari alat musik khas Jawa Barat ini bukan sekadar hiburan semata, melainkan bagian dari identitas budaya, sejarah agraris, dan kehidupan sosial masyarakat Sunda.

Provinsi Jawa Barat dikenal kaya akan warisan budaya musik tradisionalnya. Di antara elemen-budaya yang paling menonjol adalah beragam alat musik khas Jawa Barat yang tidak hanya memiliki bentuk dan suara yang unik, tetapi juga cara memainkan yang khas serta makna sosial maupun ritual yang mendalam. 

Artikel ini akan mengulas tujuh alat musik tradisional Jawa Barat, mulai dari yang sudah diakui internasional hingga yang mungkin kurang dikenal bersama dengan bagaimana cara memainkannya secara ringkas.

Dengan memahami setiap alat musik khas Jawa Barat ini, kita akan memperoleh gambaran yang lebih nyata mengenai keberagaman budaya Sunda dan bagaimana alat musik tersebut menjadi medium ekspresi kreatif serta identitas komunal. 

Mengenali dan melestarikan alat musik tradisional berarti turut menjaga warisan takbenda yang tak ternilai dari tanah Priangan.

Baca Juga: 7 Genre Musik Khas Sunda

1. Angklung

Alat musik yang paling terkenal dari Jawa Barat ini terbuat dari bilah bambu yang disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan nada ketika digoyangkan atau digetarkan.

Cara memainkan, pegang gagang angklung, goyangkan ke arah kanan kiri sehingga bilah bambu bergetar dan menghasilkan suara. Karena setiap angklung hanya memiliki satu nada, perlu kolaborasi banyak pemain untuk membentuk harmoni. Angklung juga telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dari manusia. 

2. Calung

Calung adalah alat musik bambu yang mirip bentuknya dengan xylophone tradisional, bambu tabung disusun dan dipukul untuk menghasilkan nada. 

Cara memainkannya dengan menyiiapkan susunan bambu yang digantung atau diletakkan di bingkai, lalu pukul tiap bambu menggunakan stik kayu untuk menghasilkan nada. Alat ini dapat dimainkan solo atau dalam kelompok. 

3. Tarawangsa

Tarawangsa adalah alat musik tradisional Sunda yang terdiri dari dua instrumen utama, satu biola berdua dawai (tarawangsa) dan satu siter/petik (jentreng) yang biasanya dimainkan bersama-sama. Alat ini terkait dengan upacara agraris di wilayah Sunda. 

Cara memainkan Tarawangsa:

  • Tarawangsa dimainkan dengan cara digesek seperti biola.

  • Jentreng dipetik untuk mengiringi.
    Keduanya digunakan dalam pasangan untuk menghasilkan melodi yang khas.

4. Jentreng

Jentreng adalah alat musik petik dari Jawa Barat yang sering dipadukan dengan tarawangsa. Terbuat dari kayu, seperti kayu nangka dan memiliki tujuh senar. 

Cara memainkan, alat ini diletakkan di atas pangkuan atau meja kecil kemudian dipetik senarnya dengan jari-jari tangan untuk menghasilkan irama atau melodi pengiring.

Baca Juga: Nusantara Beat Populerkan Musik Indonesia di Belanda

5. Suling

Suling bambu adalah alat musik tiup yang populer di Jawa Barat, dengan disertai lubang-lubang untuk menghasilkan nada dan suara lembut khas bambu. 

Cara memainkannya, tiup bagian ujung suling, tutup-buka lubang-lubang pada badan suling dengan jari untuk mengubah nada. Dapat dimainkan solo atau sebagai bagian dari ensambel tradisional.

6. Karinding

Karinding adalah alat musik kuno Sunda yang terbuat dari pelepah daun enau atau bilahan bambu kecil. Awalnya digunakan oleh petani untuk mengusir hama. 

Cara memainkannya, letakkan karinding di bibir atau mulut sebagai resonator, kemudian hentakkan atau jentik ujung bambu hingga bergetar dan menghasilkan bunyi dengung. Resonansi mulut membantu memperkuat bunyi.

7. Gembyung

Gembyung adalah alat musik perkusi tradisional Sunda yang terbuat dari kulit dan kayu, dimainkan dengan pola tabuhan yang khas. 

Tabuh alat tersebut dengan tangan atau stik kayu/gagang sesuai pola “gem-byung” (ditabuh, ditahan / ditabuh, dilepas) untuk menghasilkan ritme yang mengiringi lagu atau tari tradisional.

Dengan mengetahui cara memainkan bentuk dan fungsi setiap alat musik di atas, kita turut menjaga dan melestarikan warisan budaya yang sangat berharga. Generasi kini dan mendatang diharapkan terus mengenali serta mengapresiasi agar keberlanjutan alat musik tradisional ini tidak hanya menjadi kenangan, melainkan bagian hidup yang aktif dalam komunitas.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.