Achmad Noe’man, si Arsitek Seribu Masjid Asal Garut

Achmad Noe’man, si Arsitek Seribu Masjid Asal Garut

Pria itu dijuluki Arsitek Seribu Masjid, kelahiran Garut, 10 Oktober 1926, mendedikasikan hidupnya untuk membangun masjid. Ciri khas dari karyanya adalah bentuk masjid yang tidak memiliki kubah. 

Kekaguman Achmad kepada masjid bermula ketika ayahnya yang selalu mengajak Noe’man berjalan-jalan melihat masjid. Muhammad Jamhari, ayahnya Noe’man, juga beberapa kali membangun masjid di berbagai sudut kota Garut. Noe’man selalu tertegun melihat kemegahan bangunan masjid. Bagi Noe’man, bangunan masjid menawarkan kedamaian dan ketentraman untuk orang-orang yang melangkah memasukinya. 

Kekagumannya pada bangunan masjid menuntunnya untuk mencari tahu apa yang harus dipelajari saat kuliah agar bisa merancang bangunan masjid yang indah. Dengan pensil dan kertasnya sebagai arsitek, Ia ingin berdakwah menyebarkan agama Islam yang indah. 

Achamd Noe’man yang lulus HIS Budi Priyayi Garut, melanjutkan pendidikannya di MULO Garut, lalu MULO Yogyakarta setelah sekolahnya di Garut ditutup. Noe’man bermimpi menjadi seorang arsitek dan ingin kuliah di Universitas Indonesia Bandung (sekarang jadi ITB)

Pada masa itu, jurusan arsitektur belum ada, ia banting setir masuk jurusan Bangunan di Fakultas Teknik Sipil tahun 1948. Namun, Noe’man remaja sempat mengubur cita-citanya untuk menjadi seorang arsitek. Ia meninggalkan kuliah dan bergabung di kemiliteran. Ia membelok masuk ke Corps Polisi Militer dan memiliki pamgkat Letnan Dua. 

Keinginan Noe’man untuk menjadi seorang arsitek tidak bisa hilang. Ia masih memiliki mimpi untuk membangun masjid yang indah, yang membuat orang ketika beribadah merasa nyaman. Mimpi Noe’man menemukan titik terang, ia mendengar Universitas Indonesia membuka jurusan arsitektur. Noe’man meninggalkan kariernya sebagai tentara dan kuliah di usia 28 tahun. Noe’man ulet dan tekun belajar, ayahnya yang sakit bahkan tidak tega memberitahu keadaannya karena tak ingin mengganggu studinya. 

Proyek pertama untuk Noe’man adalah pembangunan gedung institut dan masjid Muhammadiyah Garut. Semasa kuliah, untuk melaksanakan salat, para mahasiswa harus berjalan sekitar 2 km. Noe’man berpikir untuk merancang desaion masjid kampus. Namun, keinginannya ditolak oleh para dosen karena ditakutkan akan menimbulkan kesenjangan dengan pemeluk agama lain.

Noe’man tidak menyerah, usulannya sampai di telinga Presiden Soekarno dan mendukung usul Noe’man. Soekarno mengundang Noe’man ke istana bersama Menteri Agama. Proyek tersebut akhirnya disetujui dan dibangun sebuah masjid yang tanpa kubah. Alasannya agar masjid terasa lapang dan nyaman. Masjid itu kini berdiri gagah dengan nama Masjid Salman ITB yang legendaris. 

Setelah Masjid Salman, tak terhitung berapa banyak desain masjid yang sudah Noe’man buat. Bahkan tidak hanya di Indonesia, ketenarannya sampai ke mancanegara. Noe’man menata ulang mimbar masjid Al Aqsa. 

Achamd Noe'man telah meninggalkan kita semua di tanggal 4 April 2016 pada usia 89 tahun di Bandung.

 

Sumber materi : 

Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Garut. 2013. Tokoh-Tokoh Asal Garut 

ewirieka.com

Sumber foto : goodnewsfromindonesia.id


Baca lainnya

0 Komentar :

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.