Apa Saja Perbedaan Olahraga Padel, Tenis, dan Squash?
Yuk pahami perbedaan olahraga padel, tenis, dan squash yang sama-sama pakai raket, tetapi berbeda dari sisi raket, lapangan, bola, dan aturan main.
Sudah tahu tentang olahraga padel? Sekilas memang tampak mirip dengan tenis dan squash karena sama-sama menggunakan raket, namun perbedaan olahraga padel, tenis, dan squash cukup jelas jika diperhatikan lebih detail.
Raket
Raket padel memiliki gagang lebih pendek serta bentuk lebih kecil dibandingkan raket tenis maupun squash. Permukaannya solid dengan lubang-lubang kecil tanpa senar. Material yang sering dipakai adalah busa EVA dengan lapisan fiberglass atau karbon. Desain ini memudahkan kontrol dan reaksi cepat dalam permainan.
Disamping itu, raket yang digunakan dalam tenis dan squash menggunakan senar berbahan aluminium, karbon, atau grafit. Raket tenis berukuran lebih besar guna menambah kekuatan pukulan, sementara raket squash lebih kecil agar sesuai dipakai di lapangan terbatas. Dari sini terlihat bahwa setiap olahraga raket punya karakteristik tersendiri.
Lapangan
Lapangan padel diatur Federasi Padel Internasional (FIP) dengan ukuran 20 x 10 meter. Permukaan memakai rumput sintetis, sisi-sisinya dipagari kaca dan kawat, serta ada net setinggi 88–92 cm. Bola yang memantul ke dinding tetap sah, sehingga pola permainan padel terkesan lebih sosial dan taktis.
Lapangan tenis justru jauh lebih luas, yakni 23,77 x 10,97 meter untuk ganda dan 8,23 meter untuk tunggal. Squash berbeda lagi dengan lapangan berukuran 9,75 x 6,4 meter tanpa net, dikelilingi dinding penuh. Dengan begitu, karakter lapangan turut memengaruhi cara bermain setiap olahraga.
Bola
Bola untuk padel hampir sama dengan bola tenis hanya saja memiliki tekanan udara yang lebih rendah, sehingga pantulannya tidak secepat bola tenis. Inilah sebabnya padel sering dianggap lebih mudah dipelajari pemula, sebab tidak memerlukan tenaga besar untuk mengembalikan bola.
Sebaliknya, bola squash lebih kecil serta hampir tidak memantul jika tidak dipukul dengan tenaga kuat. Karakter bola inilah yang membuat squash lebih menantang secara fisik, sementara tenis dan padel memiliki dinamika permainan yang lebih terbuka.
Aturan Main
Padel hanya dimainkan dalam format ganda dengan servis underhand setelah bola memantul sekali di tanah. Arah servis harus diagonal, sementara sistem skor sama dengan tenis yaitu 15-30-40-deuce. Aturan ini membuat padel relatif mudah dipahami bahkan untuk pemula.
Dalam tenis, bola yang mengenai dinding dianggap mati, sedangkan pada padel justru sah. Sementara squash menjadikan dinding sebagai inti permainan. Dari perbedaan olahraga padel, tenis, dan squash tersebut, terlihat bahwa setiap olahraga punya ciri khas sesuai preferensi pemainnya.
Baca juga: Sejarah Bulu Tangkis Dunia serta Perjalanannya ke Indonesia
Nah Warginet, setelah mengetahui perbedaan olahraga padel, tenis, dan squash, kini kamu bisa menilai mana yang paling sesuai untuk dimainkan. Padel lebih ramah pemula, tenis mengutamakan kekuatan, sementara squash menonjolkan kecepatan. Pilihan ada ditanganmu.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.