Asal- usul Nama Garut: Dari Fakta Sejarah


Pada awal abad ke-19, Adipati Adiwijaya, Bupati Limbangan yang menjabat dari tahun 1813 hingga 1831, membentuk sebuah komite untuk mencari lokasi yang cocok sebagai ibu kota Kabupaten Limbangan. Dalam upaya pencarian tersebut, anggota komite menemukan sebuah telaga kecil yang tersembunyi di tengah semak belukar berduri.

Saat menjalani pencarian ini, salah satu anggota komite mengalami luka sayatan atau 'kakarut' dalam bahasa Sunda akibat terkena duri. Luka tersebut menarik perhatian seorang penduduk Eropa yang ikut serta dalam rombongan pencarian. Melihat tangan anggota komite yang terluka, penduduk Eropa tersebut bertanya mengapa dia berdarah. Orang yang terluka menjawab bahwa tangannya 'kakarut'.

Penduduk Eropa tersebut mencoba menirukan kata 'kakarut' dengan logat yang kurang fasih, sehingga kata tersebut terdengar seperti 'gagarut'. Sejak saat itu, tanaman berduri yang ditemukan di sekitar telaga tersebut dinamai 'Ki Garut', dan telaga yang mereka temukan dinamai 'Ci Garut'. Wilayah sekitar telaga ini kemudian dikenal dengan sebutan Garut.

Pada akhirnya, Adipati Adiwijaya menyetujui penggunaan nama Garut sebagai ibu kota Kabupaten Limbangan. Garut dipilih sebagai ibu kota karena daerah ini memiliki tanah yang subur, dilintasi oleh sumber mata air, dan menawarkan pemandangan alam yang indah.

Garut, yang dulunya hanya sebuah daerah terpencil dengan semak belukar berduri, kini telah berkembang menjadi salah satu wilayah yang penting di Jawa Barat, menyimpan sejarah yang unik di balik namanya.

 

Sumber:  akurat.co


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka