Beranda Bentrokan di Perbatasan Thailand dan Kamboja Kembali Memanas
ADVERTISEMENT

Bentrokan di Perbatasan Thailand dan Kamboja Kembali Memanas

1 hari yang lalu - waktu baca 2 menit
Bentrokan di Perbatasan Thailand dan Kamboja Kembali Memanas, Source: Instagram @reuters

Bentrokan di perbatasan Thailand dan Kamboja pecah kembali, aparat Thailand menembakkan gas air mata dan peluru karet, melukai puluhan warga Kamboja.

Ketegangan di perbatasan Thailand dan Kamboja kembali memanas pada Rabu, (17/09/2025). Kejadian ini dipicu oleh bentrokan aparat Thailand dengan penduduk Kamboja di desa sengketa, yang menandai kenaikan terbesar sejak gencatan senjata di bulan Juli lalu.

Baca juga: Krisis Nepal 2025: Dari Nepo Kids hingga Kejatuhan Oli

Bentrokan Thailand-Kamboja Memanas

Aparat Thailand menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan massa dari Kamboja di area perbatasan yang disengketakan. Aksi ini menimbulkan kekacauan serta meningkatkan ketegangan di area yang sensitif secara politik maupun sejarah.

Menurut laporan pihak berwenang Kamboja, setidaknya 23 warganya mengalami luka-luka akibat langkah represif tersebut. Di sisi lain, militer Thailand juga mengakui adanya aparat mereka yang turut mengalami cedera, meskipun jumlah pastinya tidak disampaikan secara resmi.

Dampak Pasca Insiden Perbatasan

Lonjakan konflik ini menjadi yang paling serius sejak kedua negara menyetujui gencatan senjata untuk mengakhiri bentrokan berdarah lima hari pada Juli sebelumnya. Ketegangan yang berulang membuat warga setempat semakin khawatir akan pecahnya konflik berkepanjangan di area perbatasan.

Situasi tersebut juga dapat berimbas pada hubungan diplomatik antara Thailand dan Kamboja, terutama karena persoalan perbatasan ini sudah lama menjadi sumber sengketa. Sampai saat ini, kedua pihak belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai langkah penyelesaian lebih lanjut.

Baca juga: Serangan Israel ke Qatar: Doha Jadi Sasaran Militer

Nah Warginet, bentrokan di perbatasan Thailand dan Kamboja kali ini menandakan betapa rapuhnya situasi di wilayah tersebut. Semoga konflik ini segera menemukan jalan damai agar penduduk sekitar tidak terus menjadi korban.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.