Digandrungi Anak Muda, Tari Jaipong Seakan Tidak Mengenal Masa


Tari Jaipong atau Jaipongan adalah sebuah tarian yang populer di daerah Jawa Barat. Tarian tradisional ini seakan telah menjadi ikon dan identitas masyarakat Sunda. Tidak jarang, Jaipong menjadi andalan untuk menyambut tamu besar ataupun dalam pagelaran festival budaya.

Gugum Gumbira adalah tokoh yang menciptakan Tari Jaipong hingga popularitasnya melesak tajam. Jaipongan lahir dari hasil memodifikasi gerakan Tari Ketuk Tilu. Gerakannya yang lebih energik dan spontan, membuat tarian ini begitu digandrungi oleh masyarakat.

Hingga saat ini, Tari Jaipong masih banyak diminati, bahkan oleh anak muda. Di Kabupaten Garut sendiri, ada sebuah sanggar yang mewadahi generasi muda untuk berkarya dengan melalui media tari tradisional. Nama sanggar tersebut adalah Sanggar Seni Kinasih (Instagram : @sanggar_kinasih) yang terletak di Kecamatan Cibatu, Garut. Kebanyakan anggota sanggar tersebut adalah remaja, meskipun tidak sedikit anak-anak usia Sekolah Dasar yang ikut belajar tarian tradisional di sana.

Pendiri Sanggar Seni Kinasih adalah Pak Usman Suhara Bisri, S. Sn., seorang guru yang mengajar seni budaya di SMAN 3 GARUT. Sekitar lebih dari 30 orang siswa SMAN 3 GARUT juga aktif berkontribusi di sanggar tersebut. Salah satu anggota sanggar, Salva, mengatakan jika keinginan untuk memelihara eksistensi kesenian tradisional menjadi motivasi terbesarnya untuk mempelajari Tari Jaipong. 

"Jika bukan kita, siapa lagi yang mau melestarikan kebudayaan tradisional? Itu adalah tanggung jawab kita bersama selaku generasi muda." Ungkapnya.

Kebanyakan, anggota Sanggar Seni Kinasih biasa tampil di acara sekolah atau festival-festival regional. Terkadang, mereka juga tampil sebagai pengisi acara di pernikahan atau khitanan. Selain Jaipong, para anggota sanggar juga mengetahui beberapa tarian lain. Mereka juga biasa melakukan upacara adat, degung, dan kecapi kawih.

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka