Beranda Domba Garut Betina: Ciri dan Bedanya dengan Jantan serta Harganya dari Kelas A sampai Super
ADVERTISEMENT

Domba Garut Betina: Ciri dan Bedanya dengan Jantan serta Harganya dari Kelas A sampai Super

3 jam yang lalu - waktu baca 3 menit
Domba garut jantan | kemenpar ri

Domba Garut adalah salah satu komoditas ternak unggulan di Kabupaten Garut. Sesuai namanya, domba ini berasal dari Garut dan memiliki banyak keunggulan dibanding spesies domba lainnya.

Menyadur dari Balai Veternier Subang yang dikelola Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, domba jenis ini merupakan hasil persilangan antara domba lokal Jawa dengan varietas Cape asal Afrika Selatan dan Merino dari Spanyol yang konon dibawa oleh Belanda pada tahun 1800-an.

Dari proses kawin silang inilah domba Garut lahir. Domba ini menjadi ikon khas Garut dan menjadi kebanggaan warganya. Tahun 2021, domba Garut resmi diakui sebagai sumber daya genetik nasional oleh Kementerian Pertanian.

Ciri-ciri Domba Garut Betina

Selama ini, orang mungkin lebih familier dengan domba Garut jantan karena sering dilibatkan dalam berbagai kontes, entah ketangkasan atau ketampanan. Padahal, domba Garut betina juga berperan penting dalam pembibitan dan menjaga keberlanjutan populasi hewan ini.

Domba Garut, baik jantan maupun betina, umumnya tampak gemuk dan lebih besar dibandingkan jenis domba lainnya. Dikatakan bahwa proporsi dagingnya jauh lebih tinggi dibandingkan lemaknya. Hal ini membuat domba Garut sebagai salah satu pilihan utama di industri peternakan.

Lalu, apa ciri-ciri domba Garut betina dan yang membedakannya dengan domba jantan? Berikut ulasannya:

Domba Garut betina tidak memiliki tanduk seperti halnya domba jantan. Domba jantan punya tanduk besar yang melengkung ke arah depan.

Badannya besar, tapi lebih kecil dari jantan. Domba garut betina memiliki bobot yang berkisar di antara 30-40 kg. Sementara itu, jantannya bisa berbobot 60-80 kg. Perbedaan signifikan dalam hal berat ini menunjukkan keunikan tersendiri, karena betina cocok untuk mendukung proses reproduksi dan efisiensi dalam pemeliharaan. Sementara itu, jantan yang lebih berat dan “gagah” lebih unggul dalam kekuatan dan daya tahan.

Selebihnya, domba Garut betina dan jantan memiliki ciri fisik lain yang serupa, misalnya telinganya yang kecil serta ekornya yang kecil dan berpangkal lebar. Menurut Dosen Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran (UNPAD), Dr. Ir. Denie Heriyadi, S.U., bentuk kupingnya merupakan kombinasi kuping rumpung atau ngadaun hiris alias pendek.

Sementara itu, ekornya disebut dengan ekor ngabuntut beurit atau ngabuntut bagong alias kecil dan runcing. Lalu, domba ini juga memiliki bulu yang lebih panjang dan halus dibandingkan domba lainnya.

Domba Garut betina bisa melahirkan sampai dua kali dalam setahun. Kemampuan reproduksinya membuat domba Garut betina banyak dibudidayakan.

Hal unik lainnya yang makin membuat domba Garut istimewa adalah gen domba ini terus dijaga oleh masyarakat. Mereka tidak mengawinkan domba ini dengan domba jenis lain agar domba yang dilahirkan si betina memiliki kualitas yang baik.

Domba Garut: Sejarah, Ciri Fisik, Fungsi, Harga, dan Budaya (Panduan Lengkap)

Harga Domba Garut Betina

Merangkum dari berbagai sumber, berikut adalah perkiraan harga domba Garut betina. Sebagai tambahan, harga dapat berubah menyesuaikan pasaran:

Usia 3-5 bulan: Rp1.200.000

Usia 6-9 bulan: Rp1.500.000-Rp2.200.000

Usia 10-12 bulan: Rp2.500.000

Di sisi lain, domba Garut juga dijual berdasarkan kelasnya, yaitu kelas A, B, dan C. Kelas yang paling mahal adalah kelas A.

Kelas A bisa dibanderol seharga Rp.3.300.000 hingga Rp3.500.000. Sementara itu, kelas B di kisaran Rp2.500.000 hingga Rp2.700.000. Terakhir, kelas C sekitar Rp1.500.000 sampai Rp2 jutaan.

Ada pula kelas super. Di kelas ini, harga yang ditawarkan bisa berkali-kali lipat harga domba dengan kelas biasa. Makin besar dan berkualitas, peternak bisa menjualnya dengan harga sampai belasan juta rupiah.

Jangan Sampai Salah! Ini Perbedaan Domba Garut Kelas A, B, dan C

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.