Imbas Wabah PMK, Harga Sapi di Garut Ditawar Murah Cuma Rp7 Juta


Peternak Sapi di Garut dihantui kerugian akibat maraknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Bahkan, beberapa kali hewan ternaknya ditawar murah oleh pembeli. 

Peternak sapi di Kecamatan Cikajang, Heri Herdiansyah (40) mengungkapkan, sapi yang sempat terjangkit PMK dan sudah dalam kondisi sembuh pernah ditawar oleh pembeli seharga Rp7 juta. Padahal, modal yang ia keluarkan mencapai belasan juta.

"Sangat rugi, dijual bingung, tidak dijual masih tetap terancam PMK. Mohon ada solusi terbaik dari pemerintah," kata Heri dikutip dari Bisnis.com, Rabu (22/6/2022).

Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengimbau para peternak yang ada di wilayahnya untuk tidak menjatuhkan harga sapi peternak lain yang terkena PMK.

Ia pun menegaskan, PMK ini merupakan penyakit yang tidak menular ke manusia, dan hewan yang terpapar pun dagingnya aman dikonsumsi masyarakat, walaupun ada beberapa bagian yang harus dibuang.

"Aman sekali lagi dikonsumsi masyarakat dan dimasaklah dengan baik gitu, oleh karena itu MUI (Majelis Ulama Indonesia) pun ya memberikan fatwa bahwa kalau penyakitnya masih ringan ini boleh untuk dijadikan sebagai hewan kurban," tegas dr. Helmi.

Selama pengecekannya di peternakan KTSP Bojong 3, Wabup Garut menemukan ada sekitar 53 sapi yang mati. Menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya akan melakukan verifikasi, dan jika memenuhi syarat, peternak yang hewan ternaknya mati serta tidak sempat disembelih akan mendapatkan dana kerahiman sebesar Rp5 juta.

"Kami juga mendapatkan kabar dari pusat juga ada dana kerahiman yang tentu mudah-mudahan juga ini akan menambah tambahan ya untuk mengurangi kerugian yang dialami oleh para peternak," tandasnya.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka