ITB dan Pemkab Garut Resmikan Program Budidaya Ikan Nila Berbasis Teknologi untuk Atasi Stunting
Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama Pemerintah Kabupaten Garut meresmikan program budidaya ikan nila berbasis teknologi di Desa Karyasari, Kecamatan Banyuresmi, Kamis (15/5). Program ini merupakan inisiatif strategis untuk meningkatkan pemenuhan gizi masyarakat, khususnya dalam upaya penanggulangan stunting melalui penyediaan akses protein yang terjangkau dan berkelanjutan.
Perwakilan ITB, Irwan Meliano, menyampaikan bahwa keberhasilan program ini tidak lepas dari kolaborasi multipihak yang solid. “Program ini menunjukkan sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, sektor usaha, dan masyarakat. Kami berharap ini menjadi model yang bisa diterapkan di banyak daerah lain,” ujar Irwan dalam keterangannya.
Mengusung prinsip efisiensi energi dan keberlanjutan lingkungan, program budidaya ini memanfaatkan sistem Recirculating Aquaculture System (RAS) dan teknologi bioflok, yang dikenal mampu menghemat penggunaan air sekaligus meningkatkan hasil panen. Sistem ini juga terintegrasi dengan pertanian aquaponik, menciptakan ekosistem yang produktif dan ramah lingkungan.
Bupati Garut Abdusy Syakur Amin mengapresiasi peluncuran program tersebut dan menilai inovasi ini sangat relevan untuk direplikasi di wilayah-wilayah lain, khususnya yang mengalami keterbatasan sumber daya air. “Harapannya masyarakat memiliki akses lebih mudah terhadap protein yang baik dan terjangkau. Selain itu, ada alih teknologi yang berpotensi besar dalam aspek ekonomi. Sistem ini bisa menjadi prototipe untuk daerah-daerah lain yang menghadapi tantangan serupa,” ungkap Syakur.
Program budidaya ikan nila ini dikembangkan di atas lahan seluas 1.200 meter persegi dan menggunakan 12 kolam budidaya yang ditempatkan dalam greenhouse seluas 370 meter persegi. Kolaborasi ini turut melibatkan Rumah Amal Salman dan didukung pendanaan hibah kompetitif dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Selain di Garut, model serupa telah dijajaki ITB di sejumlah wilayah lain di Jawa Barat seperti Cianjur dan kawasan selatan provinsi. Ke depannya, program ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan lokal sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi di daerah.
Dengan pendekatan ilmiah, teknologi terapan, dan semangat gotong royong, ITB dan Pemkab Garut menghadirkan solusi konkret terhadap persoalan gizi dan stunting, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat pedesaan.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.