Jadi Sorotan, Film Animasi Merah Putih One for All Raih Rating Terburuk di IMDb
Film animasi Merah Putih One for All jadi sorotan usai debut dengan rating terburuk di IMDb, hanya meraih 1/10 dan banjir kritik netizen. Kenapa ya?
Film animasi lokal terbaru, Merah Putih One for All, kembali jadi bahan perbincangan publik setelah tayang perdana pada Kamis, 14 Agustus 2025. Sayangnya, bukan karena pujian, melainkan gelombang kritik pedas yang menjadikannya salah satu film Indonesia dengan rating terendah sepanjang sejarah di situs internasional IMDb.
IMDb, yang dikenal sebagai basis data film, serial, game, dan konten digital terbesar di dunia, memungkinkan pengguna memberi penilaian langsung terhadap karya yang sudah rilis. Hasilnya, Merah Putih One for All hanya mengantongi rating 1/10, skor yang membuatnya menduduki posisi “memalukan” dalam daftar film Indonesia.
Netizen: "Seharusnya Nol Bintang"
Reaksi publik pun deras mengalir, terutama di platform X. Akun @IndoPopBase pada Rabu (20/8/2025) menulis, “Saat ini Merah Putih One for All adalah film Indonesia dengan rating paling buruk, bahkan mengalahkan Business Proposal.”
Tak sedikit warganet yang menilai rendahnya skor ini memang layak diberikan. Beberapa bahkan berkomentar sarkastis bahwa film tersebut seharusnya tidak mendapat bintang sama sekali.
Sutradara Tetap Percaya Diri
Di tengah kritik, sang sutradara Endiarto justru menunjukkan sikap berbeda. Alih-alih kecewa, ia mengaku puas dengan hasil karyanya. Menurutnya, film ini sudah sesuai ekspektasi pribadi.
Lebih mengejutkan lagi, Endiarto bahkan berencana menjadikan Merah Putih One for All sebagai proyek tahunan. “Seperti yang sudah saya sampaikan, setiap 17 Agustus akan hadir Merah Putih One for All,” ungkapnya dalam wawancara bersama YouTuber Richard Lee.
Baca Juga: Wajib Ditonton! 5 Film Animasi Indonesia yang Mendunia
Antara Kritik dan Konsistensi
Meski banjir kritik, tekad Endiarto untuk terus melanjutkan sekuel film animasi ini menunjukkan keyakinan kuat pada visinya. Pertanyaan pun muncul: apakah di tahun-tahun berikutnya Merah Putih One for All akan tetap menuai kritik serupa, atau justru bangkit dan membuktikan diri sebagai karya yang pantas dibanggakan?
Sementara itu, publik masih ramai memperdebatkan kualitas film ini, menjadikannya salah satu fenomena perfilman Indonesia yang paling diperbincangkan di tahun 2025.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.