Jafar Sidik Tokoh Penyebar Agama Islam di Garut Utara


Jafar Sidik adalah tokoh penyebar agama islam di wilayah Garut Utara, Jafar Sidik juga dikenal sebagai Embah Wali Jafar Sidik atau Syeh Jafar Sidik. Menurut cerita masyarakat Jafar Sidik menyebarkan agama islam di wilayah Garut Utara pada abad ke-17. Menurut masyarakat Garut Utara Jafar Sidik merupakan turunan Sunan Cipancar.

Jafar Sidik adalah tokoh dari Garut yang tidak memiliki riwayat hidup yang tertulis, cerita mengenai Jafar Sidik ini hanya tersebar secara lisan dan biasanya diturunkan secara turun-temurun. Meskipun tidak terdapat tulisan mengenai riwayat hidup Jafar Sidik ini bukti mengenai keaslian tokoh ini dapat dilihat di makm-nya yang terletak di Kaki Gunung Haruman, Kampung Cilanjung di Kecamatan Cibiuk.

Kisah yang paling terkenal dari Jafar Sidik adalah kisah ketika ia pergi untuk melaksanakan ibadah haji ke Arab Saudi. Jafar Sidik pergi naik haji dengan perbekalan yang sangat terbatas. Karena bekal yang dimilikinya terbatas Jafar Sidik tidak memiliki ongkos untuk pulang sehingga ia tidak bisa pulang bersama rombongannya. Karena tidak bisa pulang ia memutuskan untuk menetap di Masjidil Haram semabir berdoa kepada Allah swt agar diberikan jalan untuk pulang ke rumah.

Kemudian juru kunci Masjidil Haram menghampiri Jafar Sidik yang terlihat sedih dan Jafar Sidik menceritakan kisahanya yang tidak bisa pulang ke kampung halamannya dikarenakan tidak memiliki perbekalan yang cukup. Kemudian sang juru kunci tersebut menggelar sebuah sorban di depannya dan menyuruh Jafar Sidik untuk duduk diatas sorban yang digelarnya. Kemudian sang juru kunci memerintahkan Jafar Sidik untuk memejankan mata sembari berdoa dengan sepenuh hati kepada Allah swt.

Setelah Jafar Sidik membuka matanya tiba-tiba Jafar Sidik sudah berada di dalam kamar rumahnya dan setelah ia keluar dari rumahnya ia disambut dengan suka cita oleh keluarganya di rumah. Kisah lain mengenai Jafar Sidik adalah ketika rumah orangtuanga didatangi oleh tujuh orang perampok. Jafar Sidik yang melihat aksi perampokan di rumahnya ini membiarkan mereka untuk mengambil isinya rumahnya. Namun, setelah keluar dari rumahnya para perampok ini merasa bingung dan tidak bisa melarikan diri dari rumah orangtua

Hingga akhirnya para perampok tersebut meminta maaf karena telah merampok rumahnya dan bertobat. Ketujuh perampok ini kemudian menjadi pengawal setia Jafar Sidik. Apakah ada cerita lain yang warginet dengar mengenai Syeh Jafar Sidik?

 

 

 

 

 

Sumber : Seputar Garut, Darpan dan Budi Suhardiman


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka