Daluang Kertas Asli dari Indonesia yang Pernah Diproduksi di Wanaraja


Daluang merupakan kertas yang bersasal dari kulit kayu yang berasal dari pohon broussonetia papyrifera VENT atau biasanya masyarakat Garut mengenalnya sebagai kertas saeh. Daluang atau kertas saeh biasanya dibuat dengan cara tradisional yang diawali dengan penumbukan kulit kayu, diperam dan akhirnya dijemur di bawah terik matahari.

Biasanya daluang digunakan untuk menulis naskah-naskah kuno dan alternatif media tulis lainnya selain daun lontar. Daluang lebih kuat dan lebih tahan lama bila dibandingkan dengan daun lontar, untuk menulis diatas daluang biasanya dilakukan dengan cara diturih menggunakan peso pangot.

Meskipun merupakan media tulis kuno daluang saat ini sedang dikembangkan lagi di Bandung karena setelah dilakukan penelitian secara mendalam pohon broussonetia papyrifera VENT atau biasanya dikenal sebagai pohon saeh ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena kulit pohon saeh tidak hanya bisa dimanfaatkan sebagai kertas atau media tulis saja tapu dapat digunakan untuk menjadi alat-alat organizer seperti map yang lebih kuat serta lebih ramah lingkungan .

Di Garut sendiri pengolahan daluang atau pohon papermulberry di Kampung Tunggilis, Desa Tegalasari, Kecamatan Wanaraja. Di Kampung Tunggilis daluang lebih dikenal dengan sebutan kertas gendong. Namun, proses produksi kertas saeh atau Dalaung di Kampung Tunggilis ini berhenti pada tahun 1960-an. Meskipun begitu, masih banyak masyarakat yang mengetahui bagaimana cara mengolah pohon saeh menjadi sebuah daluang.

 

 

 

Sumber: Seputar Garut, Darpan dan Budi Suhardiman


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka