Keadaan Stunting di Garut

Keadaan Stunting di Garut

Stunting menurut World Health Organizations adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis, adanya infeksi yang berulang dan ditandai dengan tinggi badan yang berada di bawah standar. Bahkan definisi dari stunting itu sendiri berubah-ubah. Di tahun 2020 WHO mendefinisikan stunting sebagai keadaan tinggi badan yang sangat pendek atau tinggi badan yang berada dibawah standar dikarenakan asupan nutrisi yang tidak baik.

Berdasarkan data studi status gizi Indonesia angka stunting di Garut mencapai angka 35,2% sehingga Garut memperoleh peringkat pertama sebagai daerah dengan kasus stunting tertinggi di Jawa Barat. Tingginya angka stunting di Garut ini mendorong pemerintah Kabupaten Garut membentuk tim khusus untuk menangani stunting. Tim ini berada di bawah komando Wakil Bupati Garut yakni dr. Helmi Budiman.

Program pertama yang dilaksanakan ialah Gerakan Bersama Pencarian Balita Stunting di seluruh Garut. Hasil dari program ini ialah tim menemukan sebanyak 31 ribu balita stunting di seluruh Garut. Untuk mengatasi stunting ini bahkan Pemerintah Garut mengucurkan data dari APBD sebanyak 5,9 Milyar. Dana ini digunakan untuk melaksakan program T.O.S.S yakni Temukan, Obati, Sayangi anak stunting.

Dalam program ini Pemerintah Kabupaten Garut akan memberikan bantuan makanan tambahan kepada penderita stunting seperti susu formula khusus untuk anal stunting, telur dan biskuit . Makanan ini akan diberikan oleh puskesmas kepada balita-balita yang mengalami stunting. Selain itu, kemiskinan tentu saja dapat meningkatkan angka stunting sehingga salah satu cara untuk menurunkan angka stunting adalah dengan cara menurunkan angka kemiskinan.

Untuk menurunkan angka stunting ini Pemerintah Kabupaten Garut berkolaborasi dengan Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung, Rumah Amal Salman, Yayasan Bidan Berbagi Indonesia, IndigoHU dan CTScope bersama-samam membuat pilot project yang berfokus untung mengurangi angka stunti di Desa Karyasari, Kecamatan Banyuresmi. Pemerintah Daerah Kabupaten Garut memiliki target untuk menurunkan angka stunting di Garut di angka 14% pada tahun 2023.

 

Sumber : jabarprov.go.id 


Baca lainnya

0 Komentar :

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.