Keunikan Alat Musik Bekicot, Kesenian Lokal Karangsewu


Alat musik tradisional Bekicot merupakan alat musik yang digagas dan dikembangkan oleh Desa Karangsewu, Kecamatan Cisewu, kabupaten Garut. Desa ini kental akan keberagaman kesenian lokal dan selalu diciptakan oleh warga Karangsewu itu sendiri bahkan masih dilestarikan. Terdapat kelompok seni beserta tokoh-tokohnya menjadikan Karangsewu satu-satunya desa sebagai pencetus Alat music unik dari Bekicot.

Bermula pada tahun 1965, desa Karangsewu sedang musim bercocok tanam, namun terdapat hama dan banyak binatang perusak tanaman yaitu bekicot, salah satu petani berinisiatif menjadikan tempurung bekicot yang dipukul terdapat nada. Dibentuklah kelompok seni pada 1975-1990, pada saat itu, alat musik ini ditampilkan kegiatan setempat seperti pernikahan, khitanan, dan hari-hari besar.  Pimpinan bapak Aman sebagai tokoh seni mengembangkan kesenian tersebut, namun di tahun 2000-an sedikit menurun sehingga hanya tampil di acara tahunan seperti HUT RI. (Rabu, 6 September 2023)

Bekicot atau siput darat merupakan hewan lunak termasuk kelompok Mollusca yang memiliki kulit atau tempurung sebagai pelindung tubuhnya yang lunak. Tempurung hewan ini bentuknya seperti tabung kerucut, terdiri dari tiga bagian yaitu apex yang berbentuk kerucut, columella pada bagian sumbu kerucut bernama, dan body whorl pada bagian yang paling besar. Jika dihitung, pada cangkang hewan ini terdapat ada 7-8 ukiran spiral. Pada bagian-bagian tersebut bertekstur keras dan kuat sehingga jika dipukul dengan alat bantu akan berbenturan kulit cangkang lainnya akan menghasilkan suara yang indah. Hanya tempurung yang dimanfaatkan sebagai alat musik.

Dalam satu alat terdiri tempurung bekicot yang berukuran sama secara berpasangan dan dipasang oleh penopang batang bambu yang disesuaikan agar cangkang tempurung tersebut berimpitan. Nadanya mirip dengan nada reog. Terdapat 5 pasang bekicot dan 4 nada, diantaranya; (1) Pancer yaitu nada cepat, (2) Tempas yaitu nada satu kali pukul, (3) Tojor yaitu nada bass, (4) Engklok yaitu nada kecil nyaring terdapat 2 pasang.

Cara memainkan alat musik bekicot yaitu dengan alat bantu batang kecil dari kayu yang dipukul ke sela-sela pasangan bekicot yang berimpitan, sehingga menghasilkan suara indah dari getaran yang beradu setiap cangkangnya. Alat ini dapat dikolaborasikan dengan iringan musik lainnya.

Pada tahun 2020, tokoh kesenian setempat berupaya untuk menghidupkan kembali kesenian ini agar kelestariannya tetap terjaga dan nama Karangsewu semakin dikenal. Besar harapan desa Karangsewu bahwa alat musik ini terdaftar di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut.

Narasumber : Susanto Maenali S.Pd (Sekretaris Desa Karangsewu) dan Cucu & Ayi (Tokoh Seni Desa Karangsewu)

 

 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka