Kisah Gunung Puntang yang Menjadi Saksi Jatuhnya Pesawat Merpati CN-235 Bagian 2


[Illustration : Aviahistoria.com]

16 menit dari kontak terakhir pesawat dengan APP pesawat menabrak Gunung Puntang di Kecamatan Cisurupan. Pesawat ini menabrak gunung dengan kecepatan mencapai 420 km/jam sehingga pesawat ini terpental dan mengeluarkan suara yang begitu kencang.

Suara kencang tersebut terdengar oleh warga sekitar, pesawat jatuh ke permukaan dan terbakar. Namun pada saat itu keadaan sedang hujan sehingga air hujan memandamkan api yang membakar pesawat tersebut.

Warga Desa Cipaganti melaporkan suara keras tersebut ke polisi terdekat sementara di Sumedang banyak warga yang melapor bahwa mereka melihat sebuah pesawat yang terbang rendah.

Setelah mendapatkan laporan tim SAR segera melakukan pencarian dibantu oleh helikopter dan pesawat dari IPTN untuk mencari pesawat tersebut. Pesawat dan helikopter rescue ini kemudian berputar-putar di Garut dan Sumedang.

Keesokan harinya pda 19 Oktober 1992 pukul 06.00 WIB tim penyelamat menemukan sebuah pesawat yang hanya menyisakan ekornya di Gunung Puntang, Desa Cipaganti, Cisurupan Garut. Untuk melakukan evakuasi, banyak tenaga yang diturunkan mulai dari BASARNAS, Pasukan Khas TNI Angkatan Udara, Tim Angkatan Darat, Pasukan Brimob, Polisi dan tentu saja masyarakat Desa Cipaganti turut membantu evakuasi korban dan puing-puing pesawat.

Proses evakuasi pesawat dan para korban ini harus melewati medan sulit karena berada di tengah pegunungan. Puing-puing pesawat hanya menyisakan ekor pesawat ini terletak di tepi tebing gunung di ketinggian 2000 M diatas permukaan laut.

Seluruh penumpang pesawat bersama crew pesawat tewas di tempat kejadian. Jatuhnya pesawat merpati CN-235 ini merupakan salah satu tragedi terburuk dalam sejarah penerbangan Indonesia.

Untuk mengenang kejadian ini dibangunlah sebuah tugu peringatan di Desa Cipaganti yang diukir dengan 31 nama korban dari tragedi jatuhnya pesawat ini. Kemudian sebagai ungkapan terima kasih kepada masyarakat atas bantuannya dalam mengevakuasi pesawat PT. Merpati selaku perusahaan penanggungjawab pesawat tersebut membantu memperbaiki balai desa dan memperbaiki jalan di Desa Cipaganti.

 

Sumber : Sudiro Sumbodo


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka