ADVERTISEMENT
Beranda Komoditas Sayur Asal Garut Mampu Pasok kebutuhan Nasional 35 Persen per Tahun

Komoditas Sayur Asal Garut Mampu Pasok kebutuhan Nasional 35 Persen per Tahun

2 tahun yang lalu - waktu baca 2 menit
Produksi pangan jenis sayuran asal Kabupaten Garut masih unggul dalam memasok kebutuhan pasar di kota besar Jakarta dan sekitarnya maupun antar pulau.

"Ya terutama ke sentra-sentra konsumen, kami cukup besar menyumbangkan komoditas sayuran, jadi ada yang ke antar pulau, Pasar Induk Jakarta, ke pasar induk biasanya distribusi lagi antarpulau," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Beni Yoga mengutip dari ANTARA, Selasa (7/6/2022).

Beni menyampaikan, produksi sayuran asal Garut mampu berkontribusi untuk kebutuhan nasional sebesar 25 sampai 35 persen per tahun.

Ia menyebutkan, jenis sayuran yang selama ini dipasok cukup besar untuk kebutuhan pasar antara lain jenis kentang, tomat, cabai, bawang merah, wortel, dan kubis yang diproduksi di sejumlah kecamatan di Garut.

Menurutnya, tingkat produksi sayuran di Garut cukup melimpah, seperti komoditas kentang dengan lahan yang dimiliki seluas 8.000 hektare, mampu menghasilkan sebanyak 15 ribu hingga 20 ribu ton per hektare.

"Untuk kentang kita banyak bisa sampai 20 ribu ton lebih, jadi banyak, kita surplus," katanya.

Ia menambahkan jenis komoditas lainnya seperti jagung pun hasil produksinya melimpah. Dengan lahan sekitar 500 hektare lebih yang tersebar di sejumlah kecamatan, mampu menghasilkan sekitar 600 ribuan ton per tahun. 

Besaran produksi jagung dari Garut itu, kata dia, mampu menyumbang kebutuhan pasar yang cukup tinggi yakni sebesar 43 persen.

Adapun pada komoditas padi, kata dia, hasil produksinya untuk kontribusi Jawa Barat masih kalah dengan daerah lain seperti Pantura yakni Kabupaten Indramayu dan Karawang.

"Padi kita kalah dengan Pantura dengan Indramayu, Karawang, padi tidak terlalu tinggi, tapi masih tetap produktif dan rata-rata kita berasnya beras premium, masuknya ke beras kelas itu," katanya.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.