Kondisi Anak Palestina di Gaza Alami Kelaparan, UNRWA: Sebagian Anak Terpaksa Mengemis

UNRWA menyebutkan bahwa anak di Gaza sedikitnya satu dari tiga anak mengalami kelaparan sampai tidak makan selama 24 jam terakhir. 

UNRWA adalah badan PBB yang didedikasikan untuk membantu pengungsi dari wilayah atau konflik tertentu.Pada kasus Palestina ini, UNRWA mengungkapkan banyakya anak di Gaza yang tidak makan seharian.

Krisis kemanusian yang terjadi membuat anak menjadi kesulitan makan dan sangat menderita. Banyaknya keluarga yang sulit untuk bertahan dan serba kekurangan, sehngga ini yang membuat anak-anak terpaksa harus bekerja atau mengemis. 

Baca juga: Warisan Mandela: Dari Pelukan Arafat hingga Perjuangan Hukum Afrika Selatan untuk Palestina

Selain itu, dampak psikologis juga akan menggangu kepada anak dari kejadian perang yang masih berlangsung dan menimbulkan risiko serius pada kesehatan,keselamatan, dan pekermbangan untuk anak-anak di Gaza Palestina. 

Satu dari tiga anak kecil selama sehatian tidak makan pada 24 jam terakhir. Hal tersebut diungkapkan oleh Komite Penyelamatan Internasional (IRC). Bahkan anak-anak mengalami kesulitan tidur, membuat aanak menarikk diri atau diam. IRC, juga mengungkapkan hanya satu persen rumah di Gaza yang dianggap aman dari kesediaan pangan. 

Terhitung sejak 2 Maret, Israel telah menutup semua akses ke jalur Gaza termasuk bantuan berupa makanan, obat-obatan, dan bantuan kemanusiaan lainnya. Israel terkadang mengizinkan namun terbatas. Bahkan bantuan tersebut tidak memenuhi kebutuhan minimum penduduk kelaparan. 

Baca juga:  Inggris Akui Negara Palestina 108 tahun setelah Deklarasi Balfour

Namun, disamping itu Dalam pidato di Sidang Umum PBB pada Jumat, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah tuduhan Israel yang sengaja membuat Gaza kelaparan, ia mengklaim justru Israel secara sengaja memberikan makanan untuk rakyat Gaza. 

“Jika ada warga Gaza yang tidak mendapat cukup makanan, itu karena Hamas yang mencurinya. Hamas mencuri, mengimpor, dan menjualnya dengan harga yang sangat tinggi,” ungkap Netanyahu.