ADVERTISEMENT
Beranda Kursh Rupiah Menguat Seiring Rendahnya Kekawatiran Varian Omricron Covid-19

Kursh Rupiah Menguat Seiring Rendahnya Kekawatiran Varian Omricron Covid-19

3 tahun yang lalu - waktu baca 1 menit

Kursh Rupiah Rabu (8/12), menguat 30 poin sekitar 0,21 persen ke posisi Rp14.348, dari posisi sebelumnya Rp14.378 per dolar AS. Penguatan ini terjadi lantaran ada topangan sentimen redanya kekhawatiran pelaku pasar terhadap varian baru Covid-19 Omricron.

Melansir Jabarantaranews, pengamat pasar uang Ariston Tjendra, menyebutredanya kekhawatiran pasar terhadap varian Omicron, menjadi katalis penguatan rupiah saat ini. Ia menyebut minat pasar terhadap aset berisiko terlihat meninggi serta Indeks saham global terlihat menguat.

"Minat pasar terhadap aset berisiko terlihat meninggi. Indeks saham global terlihat menguat," ujarnya pada Rabu (8/12).

Kemudian ia menjelaskan batalnya kebijakan PPKM level 3 menjelang libur Nataru, ikut memberikan sentimen positif pada kurs rupiah kali ini.

"Dari dalam negeri, pembatalan PPKM level 3 pada musim libur Nataru mungkin memberikan sentimen positif ke rupiah di samping angka cadangan devisa Indonesia yang masih stabil di 145 miliar dolar AS," kata Ariston.

Kasus Harian Covid-19 Indonesia pada Selasa (7/12) kemarin, mencapai 261 kasus sehingga total kasus terkonfirmasi positif mencapai 4,26 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 17 kasus sehingga totalnya mencapai 143.893 kasus.

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi bergerak menguat ke kisaran Rp14.300 per dolar AS dengan potensi resisten Rp14.400 per dolar AS.

Pada Selasa (7/12) lalu, rupiah menguat 64 poin atau 0,44 persen ke posisi Rp14.378, dibandingkan posis penutupan  sebelumnya Rp14.442 per dolar AS.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.