Legenda Situ Bagendit Bagian 2


[Illustration : Disparbud Garut]

Bahkan ketika berpesta Nyi Endit mengatakan bahwa ia dan para tamunya tidak perlu mengkhawatirkan keadaan desa yang sedang panceklik dan kelaparan. Nyi Endit tidak peduli, ketika ia berpesta dengan makanan serta minuman yang berlimpah banyak warganya yang mengais makanan dari tempah sampah. Kemudian datanglah pengemis sakti yang ingin bertemu Nyi Endit. Para pengawal terrsebut melarang sang pengemis untuk menghampiri Nyi Endit, namun pengemis tersebut tetap menorobos masuk dan bertemu Nyi Endit.

Pengemis tersebut marah dan menganggap Nyi Endit sebagai orang yang kejam dan tidak manusiawi karena tidak mau membantu warga yang sedang kesulitan. Nyi Endit marah karena pengemis ini merusak pestanya dan memerintahkan para pengawalnya untuk mengusi pengemis tersebut. Pengemis sakti ini mulai mengeluarkan kesaktiannya, ia melawan mengalahkan para pengawal Nyi Endit yang kekar.

Ternyata ia bukanlah seorang pengemis, ia adalah orang sakti yang sedang menyamar. Kemudian orang sakti tersebut menantang Nyi Endit untuk mencabut batang pohon yang ia tancapkan di halaman rumah Nyi Endit. Orang sakti tersebut mengatakan bahwa jika Nyi Endit dapat mencabut ranting yang ditancapkan ke tanah ini maka ia termasuk orang paling mulia di dunia. Nyi Endit memerintahkan pengawalnya yang kuat dan kekar untuk mencabut batang pohon yang tertancap di halamannya tersebut.

Para pengawal Nyi Endit yang terkenal kuat dan gagah itu satu persatu mencoba untuk mencabut batang pohon yang tertancap,namun semuanya gagal. Tidak ada satu orang pengawal Nyi Endit-pun yang berhasil mencabut batang pohon tersebut. Bahkan Nyi Endit sendiri pun mencoba untuk mencabut batang pohon tersebut berkali-kali dan tidak pernah berhasil.

Akhirnya Orang Sakti tersebut-pun mencobanya dan ia berhasil mencabut batang pohon yang menancap di halaman Nyi Endit. Orang sakti itupun pergi sembari membawa batang pohon yang ditancapkannya tadi. Tiba-tiba lubang bekas batang menancap di tanah tersebut mengeluarkan air yang begitu banyak dan deras. Di saat yang sama hujan tiba-tiba mengguyur desa tersebut.

Hujan yang turun sangatlah deras dan juga terdapat gempa bumi yang di mana getaran gempa tersebut seperti melehap rumah Nyi Endit dan lahan perkebunannya. Dengan sekejap rumah wilayah Nyi Endit terendam banjir dan tidak pernah surut hingga saat ini. Lahan yang dimiliki Nyi Endit berserta rumah tinggalnya berubah menjadi danau yang hingga saat ini di kenal sebagai Situ Bagendit. Bahkan hingga saat ini masyarakat Desa Bagendit percaya bahwa di Situ Bagendit terdapat lintah raksasa yang diyakini sebagai jelmaan Nyai Endit.

 

Sumber : visit garut


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka