Makanan Manis Khas Garut Selain Dodol
Selain dodol, makanan manis khas Garut seperti ceprus, angleng, ladu, hingga burayot menawarkan rasa autentik yang penuh cerita budaya Sunda.
Selain dodol, Garut menyimpan banyak makanan manis tradisional yang tidak kalah populer. Kudapan ini lahir dari kreativitas masyarakat Sunda dengan bahan sederhana, namun tetap menghadirkan cita rasa istimewa. Beberapa makanan manis khas Garut yang bisa kamu temukan di antaranya yaitu sebagai berikut.
Baca juga: Surabi Papandayan, Kuliner Legendaris Favorit Warga Garut
Ceprus
Ceprus adalah kudapan berbahan dasar singkong bakar, disajikan dengan saus gula merah yang populer di Garut Selatan. Singkong yang dibakar lalu dipotong kecil dicelupkan ke gula merah cair, menghasilkan rasa manis legit menyerupai colenak, tetapi dengan cita rasa khas singkong bakar.
Makanan ini tidak hanya dijumpai di rumah tangga, tetapi juga hadir dalam acara besar seperti pernikahan dan khitanan. Di Garut Kota, ceprus kadang dijajakan di gerobak kue basah di sepanjang Jalan Ahmad Yani, sehingga mudah ditemui bagi yang penasaran ingin mencicipinya.
Angleng
Angleng dikenal sebagai kerabat dodol dengan cita rasa manis, tetapi teksturnya lebih kasar dan mudah digigit. Bahan dasarnya adalah tepung ketan hitam, gula merah, kelapa, gula putih, vanila, serta dibungkus daun jagung kering yang memberi aroma khas saat disantap.
Makanan ini sudah dikenal sejak 1872 dan masih eksis hingga kini, terutama di Cihurip, Kabupaten Garut. Jika Warginet ingin membeli angleng, bisa mengunjungi pusat oleh-oleh Garut atau langsung datang ke pabrik pembuatannya untuk merasakan keaslian cita rasanya.
Ladu
Ladu khas Garut berasal dari Kecamatan Malangbong serta sudah ada sejak 1930-an. Dibuat dari ketan, kelapa parut, dan gula merah, camilan ini memiliki tekstur padat dan kering, mirip dodol tetapi dengan cita rasa yang berbeda. Kini, variasi ladu ditambah kacang tanah atau mete untuk menambah sensasi renyah.
Awalnya ladu dibuat untuk menjamu tamu, namun saat ini berkembang sebagai oleh-oleh khas Garut yang diminati wisatawan. Filosofi ladu tidak sekadar rasa manis, melainkan juga simbol kehangatan dan kebersamaan masyarakat Sunda yang diwariskan lintas generasi.
Burayot
Burayot adalah jajanan tradisional berbahan dasar tepung beras dan gula aren. Saat digoreng, adonan mengembang dan bergelantungan, sehingga disebut “burayot” yang berarti menjulur. Bagian luar renyah, sedangkan dalamnya berisi gula aren cair yang legit.
Camilan ini awalnya disajikan dalam acara syukuran di pedesaan, melambangkan kebersamaan. Saat ini burayot dapat ditemukan di pasar tradisional dan toko oleh-oleh Garut. Walaupun mulai jarang karena kalah populer dengan jajanan modern, inovasi rasa seperti cokelat dan keju membuat burayot tetap diminati generasi muda.
Baca juga: Ternyata Ada Loh Tempat Makan Di Garut Dengan Suasana Bali
Nah Warginet, ternyata banyak makanan manis khas Garut selain dodol yang punya rasa unik sekaligus menyimpan nilai budaya. Mulai dari ceprus, angleng, ladu, hingga burayot, semuanya bisa menjadi pilihan camilan atau oleh-oleh saat berkunjung ke Garut.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.