Masjid Al-Syuro, Masjid Tertua di Garut yang Jadi Markas Perang Para Pejuang
Masjid Al-Syuro, yang terletak di Kampung Cipari, Desa Sukarasa, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, merupakan salah satu masjid tertua di Garut dan memiliki nilai sejarah yang kaya. Dibangun pada tahun 1936, masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Garut melawan penjajah Belanda dan pemberontakan DI/TII.
Keunikan arsitektur Masjid Al-Syuro terletak pada desainnya yang menyerupai bangunan gereja dengan sentuhan gaya Art Deco, hasil rancangan R.M. Abikusno Tjokrosujoso, keponakan H.O.S Tjokroaminoto.
Bentuk bangunannya memanjang dengan menara setinggi 20 meter yang terletak di ujung bangunan, tepat di atas pintu masuk sebelah timur. Meskipun telah mengalami beberapa kali renovasi, masjid ini tetap mempertahankan struktur aslinya, menjadikannya ikon arsitektur yang unik di Garut.
Pada masa perjuangan kemerdekaan, Masjid Al-Syuro berperan sebagai markas bagi para pejuang. Menara masjid digunakan untuk memantau pergerakan musuh, dan bangunannya menjadi tempat perlindungan serta perencanaan strategi melawan penjajah.
Pada tahun 1952, masjid ini menjadi benteng pertahanan saat terjadi serangan dari pasukan Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia (DI/TII), yang mengakibatkan kerusakan pada bangunan dan menewaskan beberapa santri.
Selain perannya dalam perjuangan fisik, Masjid Al-Syuro juga menjadi tempat pertemuan tokoh-tokoh penting dari Sarekat Islam (SI) dan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada masa pergerakan nasional. Pertemuan tersebut membahas strategi perjuangan melawan penjajah dan upaya mencapai kemerdekaan Indonesia.
Hingga kini, Masjid Al-Syuro tetap aktif digunakan untuk berbagai kegiatan keagamaan, seperti salat berjamaah, pengajian, dan tadarus Al-Qur'an. Keberadaannya tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pengingat akan semangat perjuangan dan keteguhan masyarakat Garut dalam mempertahankan kemerdekaan.
Masjid Al-Syuro di Garut bukan hanya sebuah bangunan bersejarah, tetapi juga simbol keteguhan iman dan semangat perjuangan rakyat Indonesia. Dengan arsitekturnya yang unik dan sejarahnya yang kaya, masjid ini layak menjadi destinasi wisata religi dan edukasi bagi generasi muda untuk mengenang dan menghargai perjuangan para pendahulu.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.