Mata Air Cigede CIbuyutan Garut Tahun 1908
Mata air Cigede Cibuyutan adalah mata air alami yang terletak di Kampung Babakan Wetan, Desa Sukakarya, Kecamatan Banyuresmi. Mata air ini selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar sering digunakan juga untuk berenang oleh warga sekitar.
Namun, tahukah para warginet mata air Cigede Cibuyutan ini sudah menjadi tujuan wisata para turis Belanda? Pada tahun 1908 di mana perjalanan wisata menuju kawasan Priangan termasuk Garut merupakan tujuan wisata utama di Priangan. Turis Belanda merupakan turis yang suka berpetualang.
Biasanya para turis Belanda selalu bertanya pada staff lokal di hotel tempat mereka menginap untuk ditunjukkan tempat indah yang hanya diketahui oleh orang lokal. Berdasarkan catatan perjalanan yang diterbitkan oleh Eigen haard; geïllustreerd volkstijdschrift pada tahun 1908 memuat kisah turis Belanda yang pergi ke Leles.
Sekelompok turis Belanda ini meminta staff lokal di salah satu hotel Cipanas untuk mengantarkan mereka ke tempat wisata alam yang indah. Staff lokal tersebut mengajak mereka Tji Boejeotan (Cibuyutan). Di sana mereka melihat pesawahan hijau membentang sampai ujung mata memandang. Terdapat mata air yang menyembur dari dalam tanah, air mata ini dilindungi oleh benteng sehingga membentuk kolam besar.
Staff lokal hotel tersebut menyebutkan bahwa saat ini hotelnya sedang mengembangkan sebuah resort yang diberinama Tji Boejoe yang artinya air biru Garut. Karena airnya yang sangat bersih maka air dari mata air tersebut terlihat sangat biru. Pada tahun 1900 di Cibuyutan terdapat danau besar.
Danau besar ini kemudian dikeringkan oleh penduduk sekitar dengan cara membuat irigasi yang mana air dari danau tersebut dialirkan ke sawah mereka. Sekarang danau tersebut sudah mengering dan dijadikan sebagai area pesawahan warga. Setelah menikmati sejuknya mata air sekelompok turis Belanda ini pergi ke bukit kecil yang ada di Warung Peuteuy.
Bukit ini tidak terlalu tinggi sehingga mereka bisa mendakinya dengan mudah. Kelompok turis Belanda ini melakukan piknik sembari membawa makanan ringan dikeranjang yang sudah disiapkan oleh koki hotel di tempat mereka menginap. Mereka menggelar tikar dan menikmati pemadangan Gunung Guntur sebari menikmati hijaunya pesawahan di kaki Gunung Guntur.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.