Mengenal Achdiat Karta Mihardja, Sastrawan Fenomenal Asal Garut
Achdiat Karta Mihardja dikenal dengan karya novelnya tentang Atheis. Ia adalah sastrawan yang berasal dari Cibatu, Garut dan lahir pada 6 Maret 1911.
Sastrawan berasal dari Garut yang cukup terkenal dengan karya sastra novel nya yaitu Atheis. Karya nya dianggap menjadi tulisan novel sastra penting pasca perang dunia ke-II, dan menjadi pelopor memadukan perspektif budaya dan filsafat dalam karyanya.
Novel ini terbit pada tahun 1949, isinya mengisahkan kegelisahan manusia dalam mencari pegangan hidup ditengah pergeseran nilai dalam masyarakat yang terus menerus bisa saja berubah.
Salah satu karya sastra berupa novel Atheis ini menjadi puncak karya sastra Indonesia Modern. Karya ini jua memperoleh pengakuan dari kritikus sastra, dan masuk UNESCO Collection of Representative Works.
Perjalanan dari kehidupan Achdiat Karta Mihardja dimulai dengan saat ia mengajar di perguruan Nasional, Taman Siswa. sebagai seorang penulis novel, dilihat dari background pengalamannya ia pernah menjadi anggota redaksi Bintang Timoer dan redaktur mingguan Panindjauan. Pada tahun 1941 Achdiat juga menjadi redaktur Balai Pustaka.
Baca juga: Suparma Sastra Direja: Tokoh PKI Garut dalam Pengasingan Belanda
Ia juga pernah menjadi penerjemah pada stasiun Radio di Jakarta saat zaman pendudukan jepang. Tahun 1946 memimpin mingguan Gelombang Zaman dan Kemadjoean Rakjat yang terbit di Garut.Pada tahun 1951-1961 ia dipercaya memegang jabatan Kepala Bagian Naskah dan Majalah Jawatan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan. Dan masih banyak lainnya pengalaman Achdiat dalam organisasinya.
Dibalik kesuksessan novel Atheis nya, membawa sastrawa tersebut menjadi tokoh yang terkenal dan dan penting bagi Indonesia. Ajip Rosidi dalam Ichtisar Sedjarah Sastra Indonesia (1969) yang dikutip dari website dapobas.kemendikdasmen.go.id, menyatakan bahwa Achdiat ssangat memperoleh kesuksessanya saat ia mulai menyebarkan karya tulisan novel Atheis nya.
Dibalik kesuksesssannya pada novel tersebut, beberapa tokoh penting pun ikut mengulas novel Atheis karya Achdiat. Seperti Boen S. Oemarjati pada judul buiku yang ditulisnya yaitu Satu Pembicaraan Roman Atheis (1992), Soekono Wiryosudarmo pada buku Sastra Indonesia Modern: Pengantar ke Arah Studi Sastra (1985), dan Jakob Sumardjo bukunya Lintasan Sastra Indonesia Modern I (1992) mengulas keunggulan Achdiat dengan novelnya itu.
Tak hanya novel, beberapa tulisan cerpen pun ia hasilkan dengan beberapa karyanya yang sudah dimuat majalah seperti, Poedjangga Baroe, Pak Sarkam, dll. Hal ini menunjukkan, kepiawaiannnya ia dari pengalamannya selama mengikuti berbagai kegiatan dan organisasi. Mulai dari jurnalis, redaktur, hingga dosen sastra di Universitas Indonesia. Sehingga ini sangat menunjukkan wawasan dan pengalamannya yang luas di dunia literasi dan pendidikan. Hal ini juga akan memotivasi seluruh Indonesia untuk bisa membuat karya yang mendunia.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.