Kekayaan Palembang Bisa Berkembang Tanpa Pajak
Bukan pajak yang membuat Palembang kaya. Kota satu ini menjadi salah satu sumber kekayaan dari perdagangan lada dan timah.
Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya sampai sekarang, sungai musi terkenal sebagai sarana transportasi utama bagi masyarakat. Sungai Musi merupakan Sungai terpanjang di pulau Sumatra.
Sungai Musi yang ada di Palembang ini sekarang keadaanya sedang tidak baik-baik saja. Karena perubahan lahan yang dijadikan kepentingan ekomonis. Itu mengakibatkan fungsi ekologis sungai juga berubah. Dan nantinya tidak hanya kerugian pada lingkungannya, tapi juga pada manusia.
Ukuran sungai yang begitu lebar dan luas memudahkan kapal dari laut masuk ke wilayah Palembang. Seperti kapal perdagangan pun mengunjungi pelabuhan Palembang . Itu berlangsung sejak saat era sriwijaya.
Baca juga: Mengenal Husein Mutahar dan Lagu Kemerdekaan
“Kerajaan Palembang salah satu kerajaan sangat penting, sungainya (sungai musi) termasuk yang terbesar di pulau ini,” catat William Marsden dalam History of Sumatra, dikutip dari Historia.id.
Penguasaan kerajaan palembang dan juga penduduknya mayoritas adalah berasal dari pulau Jawa. Hal ini akibat dari penaklukan awal oleh penguasa Majapahit sebelumnya.
Selain Jawa, Palembang juga tekait dengan Banten. Seperti senjata Kujang berasal dari Sunda dan Banten sangat dikenal di Palembang.
Marsden sebagai Ratu Akhmet Bahareddin, yang ditempatkan oleh Belanda atas takhta Kesultanan Palembang sekitar 1780. Ia menyebutkan bahwa bawahannya tidak sering tidak taat soal perintahnya. Apalagi soal setoran pajak. Meskipun begitu, sultan masih tetap kaya, yang bersumber dari keuntungan perdagangan lada dan timah.
Keuntungan dan kekayaan yang dimiliki oleh Palembang, membuat kongsi pedagang belanda ingin memonopoli lada di Palembang. Menutut Merle Calvin Ricklefs dikutip dari historia.id, Sultan Abdul Rahman (1662-1706) dan VOC berusaha saling menjaga hubungan baik. Abdul Rahman sendiri yang berpartisipasi perdagangan liar ini yang menjadi sumber kekayaan.
Setelah masa Abdul Rahman, Sultan Mahmud Badaruddin II berkuasa, ia merupakan keturunan Ratu Akhmet Bahareddin. Saat masa ini keadaan jadi berubah,Tanpa VOC raja bisa melakukan perdagangan dengan pihak asing tanpa gangguan.
Baca juga: Awal Mula Klub Sparta Bandung: Merancang Klub sambil Minum Bir
Timah juga jadi salah satu sumber kekayaan Palembang, salah satunya timah yang berasal dari kepulauan Bangka. Sewaktu zaman VOC pertambangan timah di Bangka diusahakan oleh Tionghoa . Dan saat inini Pulang Bangka dan Belitunh tetap sebagai penghasil timah di Indonesia.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.