Beranda Melihat Akar Krisis Kesehatan Mental pada Remaja dari Perundungana
ADVERTISEMENT

Melihat Akar Krisis Kesehatan Mental pada Remaja dari Perundungana

2 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Melihat Akar Krisis Kesehatan Mental pada Remaja dari Perundungana (Source:freepik)

Krisis kesehatan mental pada remaja didominiasi karena adanya perundungan atau bullying di sepanjang tahun 2025. 

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat 25 kasus bunuh diri anak dan remaja di Indonesia sepanjang tahun 2025, yang didominasi oleh kasus perundungan atau bullying. Data ini menunjukkan bahwa sekolah tidak lagi menjadi tempat yang sepenuhnya aman bagi anak-anak. 

Fenomena bullying ini sering kali diaggap remeh di mata masyarakat. Alih-alih hanya sebagai "bercanda", "melatih mental" yang mungkin bagi sebagian orang hal tersebut cukup menyakitkan hatinya dan berlebihan. Ini tidak bisa dianggap sebaggai fenomena remeh. 

Karena pengaruh bullying akan sangat berdampak pada kesejahreraan kesehatan mental remaja. Tidak hanya berdampak pada emosiolnal saat kejadian, tetap juga akan berpengaruh pada kesehatan mental nya di masa yang akan datang. 

Baca juga: Jangan Sepelekan Olahraga Jalan Kaki, Pondasi dari Segala Olahraga

Perundungan dapat berupa kata-kata merendahkan, ejekan, ancaman, komentar yang tidak sopan, serta pengucilan di lingkungan nyata maupun daring. 

Berdasarkan data statistik Indonesia di tahun 2025, tren bullying ini sangat mengalami peningkatan yang signifikan. laporan dari JPPI (Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia) mencatat 601 kasus kekerasan di sekolah hingga November 2025 (30% di antaranya adalah bullying) dan Pusiknas Polri melaporkan lonjakan korban mencapai 14.512 orang per November 2025, naik 18.7% dari tahun sebelumnya. 

Itu artinya kasus bullying inni sangat banyak terjadi di lingkungan pendidikan seperti sekolah, atau universitas. Kini peran guru atau pun lingkungan perkuliahan sangat berdampak pada seseorang. Masalah perundungan ini tidak bisa terus terjadi, dampaknya bukan hanya sampai merusak kesehatan mental seseorang, namun berdamapk pada keseriusan hidupnya untuk terus merasa dihargai dan untuk tetap hidup. 

Karena Data kepolisian menunjukkan secara umum sudah ada 1.270 kasus bunuh diri di Indonesia dari Januari hingga awal November 2025  angka spesifik untuk remaja akibat bullying. 

Baca juga: Rekomendasi Obat Alami untuk Hadapi Radang Tenggorokan yang Mudah Didapat

Ciri Gangguan Kesehatan Mental 

Dilansir dari detik.com, berikut terdapat ciri-ciri remaja yang mengalami gangguan kesehatan mental, seperti:

- Selalu muncul pikiran negartif tentang dirinya

- melanggar aturan

- Mudah marah 

- Keluhan fisik yang muncul tanpa sebab

- Menghindari dari lingkungan sosial 

Hal tersebut biasanya terjadi karena ada pemicunya, seperti tekanan dari teman-temannya, pengaruh media sosial, hubungan keluarga yang tidak harmonis, sampai kekerasan di lingkungan sekitar. 

Bangun generasi yang sehat secara emosional dan mental lewat perhatian terhadap kasus bullying yan terjadi. Setiap tindahan atau kata yang dapat menyakitkan seseorang jangan dianggap remeh dan bukan sekedar candaan biasa.

Karena tindakan tersebut bisa memiliki potensi luka dalam pada psikologis seseorang yang berdampak panjang bagi nya di kemudian hari. 

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.