Beranda Mengungkap Alasan Banyaknya Wisatawan yang Hilang di Pantai Selatan Garut

Mengungkap Alasan Banyaknya Wisatawan yang Hilang di Pantai Selatan Garut

9 bulan yang lalu - waktu baca 2 menit

Garut – Pantai Selatan menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak digandrungi oleh masyarakat luas. Baik itu dari masyarakat lokal maupun di luar kota.  Dalam momen-momen tertentu, Pantai Selatan menjadi tujuan untuk bisa menghabiskan waktu liburan bersama keluarga, teman, atau bahkan rekan kerja. Liburan menyenangkan ini seiring dengan informasi hilangnya orang/wisatawan yang sedang berlibur di pantai selatan.

Kejadian tersebut menimbulkan banyaknya asumsi dari berbagai kalangan terkait fenomena yang terus berulang di setiap tahunnya. Kerap kali berita tentang wisatawan yang hilang terseret ombak di pantai dikaitkan dengan hal mistis. Pada kenyataannya, hilangnya wisatawan di Pantai Selatan disebabkan oleh beberapa faktor.

Pantai selatan merupakan pantai yang memiliki arus bawah laut yang sangat kencang dan ombak yang sangat ganas. Tak heran jika banyak orang yang hilang saat terseret arus.

Bersamaan dengan ramainya pengunjung di Pantai Selatan, membuat para pengunjung berbondong-bondong untuk berenang di pantai. Ramainya pengunjung membuat wisatawan menghiraukan pembatas yang sudah dirancang oleh pemerintah sekitar dan membuatnya berenang terlalu jauh hingga terbawa arus ombak.

Hal lain yang menjadi faktor penyebab hilangnya wisatawan adalah berenang pada saat gelombang ombak tinggi.Seperti kasus yang belum lama ini, dua orang wisatawan asal Bandung yang hilang di Pantai Selatan Garut akibat terbawa arus ombak.

Dilansir dari Tribunjabar.id, mereka hilang karena menghiraukan larangan yang sudah diperingati oleh warga sekitar, yang pada akhirnya mereka hilang terbawa arus ombak.

Hilangnya orang di Pantai Selatan Garut tidak selalu berkaitan dengan hal mistis. Namun penjelasan ilmiah yang masuk akal bisa menjadi acuan bagi warginet untuk tetap menjaga keselamatan saat berlibur.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.